UMK, Harga Bahan Pangan Hingga Distribusi Air Jadi Aspirasi Warga Dalam Reses Wahidah
Onix news, Balikpapan – Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Wahidah melaksanakan reses yang dihadiri 150 orang warga di kawasan Gunung Malang, Kelurahan Klandasan Ilir, Kecamatan Balikpapan Kota, Rabu malam (25/10/2023).
Meski digelar sebuah halaman salah seorang warga yang tidak begitu luas, berlokasi di salah satu gang kecil yang hanya bisa dilalui satu kendaraan roda dua, Wahidah mengaku bersyukur karena pada reses yang ia laksanakan masyarakat tampak antusias dalam menyampaikan aspirasinya.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur, meskipun bukan digelar di hotel berbintang lima masyarakat sangat antusias dan saya juga sangat bersyukur hampir semua kalangan baik dari anak-anak, pemuda, hingga lansia turut hadir,” ujarnya.
Berbagai aspirasi disampaikan warga mulai dari masalah ekonomi, pendidikan, hingga permasalah kota.
Kalangan ibu-ibu yang hadir menyampaikan keluhan harga bahan pokok makanan yang kadang tidak stabil, sehingga menyampaikan keinginan agar harga pasar bisa stabil.
Sedangkan dari sisi para lelaki, khususnya kepala keluarga hingga kalangan milenial mempertanyakan bagaimana agar nilai UMK Balikpapan bisa naik signifikan, karena menilai meski setiap tahun ada kenaikan namun nilainya terbilang kecil dan tidak sebanding dengan pemenuhan kebutuhan hidup di Kota Minyak ini
“Jadi masyarakat itu menanyakan bagaimana caranya agar UMK (Upah Minimum Kota) ini bisa naik, karena harga pangan itu tidak stabil. Juga ada yang mempermasalahkan air bersih, ini kan memang sering mati, lagi macet, juga masalah pekerjaan yang sulit,” bebernya.
Sementara dari sisi pendidikan, Wahidah sangat mengapresiasi warga yang menyampaikan bahwa hendak memasukan anaknya ke sekolah pesantren.
“Menurut saya ini baik, karena dari pesantren itu mereka bisa terhindar dari kejahatan dunia, dan tentu terus dapat mengupgrade sikap agar menjadi lebih baik, menjadi teladan dan kuat dalam agama,” tuturnya.
Semua aspirasi itu kata Wahidah akan ditampung dan menjadi bahan diskusi untuk realisasinya.