Transisi PAUD ke SD, Hetifah Sebut Program Wajib Belajar Perlu Ditambah PAUD
Onix news, Balikpapan – Menindaklanjuti regulasi baru tentang transisi PAUD-SD dari Kemendikbud Ristek, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menggelar Workshop Pendidikan “Transisi PAUD menuju SD yang menyenangkan” diikuti guru PAUD dan SD se-Kota Balikpapan. Kegiatan ini selaras dengan kurikulum Merdeka Belajar.
Keberadaan PAUD pada masa kini dan yang akan datang dinilai Hetifah bakal banyak diperlukan, khususnya sebelum anak masuk ke jenjang sekolah dasar. Hetifah berharap PAUD dapat masuk program wajib belajar pada masa yang akan datang. Hal itu disampaikan anggota DPR RI asal Kaltim ini di sela Workshop Pendidikan yang digelar di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kamis (27/07/2023).
“Sebelum diajarkan berpikir kritis, anak-anak butuh waktu untuk berkembang dengan suasana yang menyenangkan. Hal itu guna menghindari ketidaknyamanan, kecemasan dan ketakutan anak-anak ketika bersekolah di SD. Karena ada transisi dalam beberapa minggu tentang pengenalan anak ke sekolah barunya. Kalau kami berharap wajib belajar itu ditambah, tapi ke bawah ya (PAUD). Jadi bukan ke atas. Di sejumlah negara maju, pendidikan itu bahkan fokus utamanya sejak usia dini,” ujar Hetifah.
Namun begitu upaya memasukan PAUD ke dalam program wajib belajar bukan persoalan mudah, perlu persiapan yang matang sebelum kebijakan ini benar-benar dapat diimplementasikan di lapangan. Selain dari sisi regulasi, pemerintah juga mesti menyiapkan fasilitas yang memadai, pengajar yang kompeten hingga kesejahteraan pengajar.
“Kalau memungkinakan maka wajib belajarnya mestinya ditambahkan dari awal/bawah yakni PAUD jadi bukan ditambah ke atas. Jika nantinya PAUD juga merupakan wajib belajar, maka Pemerintah juga wajib memfasilitasi dengan membiayai,” terangnya.
Disisi lain ia juga menyampaikan bahwa keberadaan PAUD diharapkan dapat melengkapi peran orang tua dalam proses pendidikan anak. Oleh sebab itu, proses belajar di level PAUD diharapkan berjalan dengan semenyenangkan mungkin. Dengan suasana menyenangkan dan bebas, tumbuh kembang anak bisa lebih optimal, khususnya soal kreativitas. Sebab, pada masa depan, kreatifitas menjadi salah satu hal yang sangat diperlukan, termasuk sikap kritis anak.
“Sesuai dengan konsep merdeka belajar, kalau di PAUD namanya merdeka bermain. Paradigma pendidikan memang sedang berusaha diubah, tidak seperti dulu yang digeber dan dipaksa. Tapi bagaimana membangun suasana pendidikan yang menyenangkan,” ucapnya.