Tinjau Calon Lokasi Pembangunan SMP Negeri di Dua Kecamatan, Budiono Tegaskan Penlok Harus Representatif
Onix news, Balikpapan – Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono bersama Komisi IV meninjau sejumlah lokasi lahan yang rencananya akan dibangun SMP Negeri, hal ini untuk memastikan mana lahan yang tepat untuk dijadikan lokasi pembangunan sekolah baru.
Rencana pembangunan dua SMP Negeri setelah pembangunan SMP Negeri 25 dan proses pembangunan SMP Negeri 26 adalah demi memenuhi kebutuhan sekolah bagi masyarakat Kota Beriman yang setiap tahunnya kerap menjadi persoalan PPDB.
“Sekolah itu kewajiban pemerintah karena untuk mencerdaskan anak bangsa dan hari ini kita punya tantangan, selain IKN, setiap tahun kita juga menghadapi kenyataan bahwa PPDB belum ada solusi,” terang Budiono saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Kamis (20/07/2023).

Seperti masalah zonasi, Budiono menyampaikan dahulunya ada sekolah favorit yang menjadi incaran namun dengan adanya sistem zonasi harapannya sebaran penerimaan siswa bisa merata.
“Namun ternyata jumlah sekolah di setiap zonasi justru belum merata, sehingga agar sesuai dengan kebutuhan di masing-masing zonasi itu Pemerintah harus membangun sekolah baru, terutama SMP Negeri,” tambahnya.
Lokasi yang dikunjungi yakni dua lahan di Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah dan dua lahan di Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur. Regulasi lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan sekolah disebutkan Budiono setidaknya seluas 1 hektar.
“Di Balikpapan Tengah tadi ada dua lokasi, satu lahan aset Pemkot, satunya milik warga yang nantinya bisa dipertimbangkan untuk pembebasannya. Karena di Balikpapan Tengah hanya ada SMP Negeri 22. Saya cenderung (setuju) di lahan yang memenuhi luasan dan aksesnya mudah,” katanya.
Lokasi yang dimaksud yakni daerah Beler atau Jalan Mayor Pol. Zainal Arifin karena menilai lokasi tersebut lebih representative untuk pembangunan sekolah. Sedangkan untuk Balikpapan Timur ada dua lokasi yang menjadi pilihan.
“Di Manggar Baru lahannya memenuhi syarat, Cuma kondisi kemiringan tanah sangat tajam dan peruntukannya untuk TPU jadi saya beralih ke lokasi lain di lahan warga. Luasannya memungkinkan hanya tinggal pembebasan lahan, tingal disepakati penlok di dua kecamatan tersebut,” jelasnya.
Dengan bertambahnya jumlah SMP Negeri, Budiono berharap lulusan SD di seluruh wilayah dapat terserap maksimal ke SMP Negeri maupun SMP Swasta.
“Kita juga harus mempertimbangkan sekolah swasta karena ada yang favorit banget ada juga yang harus kita dukung saprasnya. Jika infrastrukturnya belum memadai Pemerintah juga harus turun tangan,” tambahnya.
Bukan saja mengenai infrastruktur atau sarana prasarana sekolah swasta, Budiono mendorong agar Pemerintah Kota Balikpapan juga dapat mendukung sekolah swasta dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui bimtek.
“Pemkot juga harus memperhatikan sekolah swasta yang butuh support, termasuk kesejahteraan bagi guru swasta, dengan adanya peningkatan mutu kerja harapannya semua sekolah di Balikpapan dapat maksimal dalam menjalankan fungsinya,” tutupnya.