Terkandung Nilai Edukasi, Pawai Obor Tahun Baru Islam Jadi Tradisi Yang Dinanti Masyarakat

Onix news, Balikpapan – Masyarakat Kota Balikpapan tampak antusias menyaksikan dan mengikuti pawai seribu obor menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah yang dilaksanakan pada Selasa malam (18/07/2023).

Pawai obor merupakan salah satu tradisi dalam menyambut tahun Baru Islam yang bertujuan sebagai wujud rasa syukur atas nikmat Allah SWT.

Riana salah satu warga yang turut menyaksikan pawai obor mengatakan penyelenggaraan pawai obor tahun ini tampak lebih semarak dengan ramainya pesertanya pawai. Selain itu kegiatan tradisi pawai ini menurutnya terdapat nilai edukasi bagi anak-anak dalam menumbuhkan rasa cinta pada agama Islam yang dianutnya.

“Senang banget lihat pawai obor ramai begini karena bulan Muharram kan istimewa bagi kita umat Islam. Jadi dengan adanya tradisi seperti ini rasanya meriah gitu. Terus bagus juga untuk dilihat anak-anak karena bisa sekalian kita jelaskan ini Tahun Baru Islam dan ada tradisi seperti ini (Pawai Obor),” terang ibu 2 anak ini.

Senada dengan Riana, Mustofa warga Gunung Sari menyampaikan bahwa melalui tradisi pawai yang dapat diikuti anak-anak dan disaksikan anak-anak ini dapat menambah wawasan tentang persaudaraan umat muslim.

“Saya sengaja ajak isttri dan anak-anak untuk lihat pawai obor, sekalian hiburan dan ngasihtau kalau kita umat muslim semuanya bersaudara dan bisa sama-sama berbahagia menyambut Tahun Baru Islam,” katanya.

Ia berharap Tahun 1445 Hijriah ini masyarakat Kota Balikpapan dapat hidup rukun dan sejahtera serta dilindungi dari marabahaya. Ia juga berharap tradisi pawai obor dapat menjadi kegiatan rutin setiap tahun.

“Semoga bisa ada setiap tahun. Saya dukung tradisi pawai obor ini karena selain bisa untuk edukasi anak-anak, bisa juga untuk silaturahmi masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu peserta pawai obor, Milan dan Afkar mengaku senang mengikuti pawai obor ini karena dapat merasakan kemeriahan Tahun Baru Islam. Keduanya berusia 11 tahun dan masuk dalam rombongan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Balikpapan Selatan.

“Senang, meriah dan bahagia kita bisa ikut pawai bawa obor sendiri rasanya senang banget. Kita juga ketemu teman-teman dari perkumpulan lain jadi bisa kenalan sekalian silaturahmi gitu. Soalnya ini juga kita pertama kali ikut pawai obor,” ungkap keduanya bergantian.

Meski kelompoknya tidak mendapat juara pada lomba pawai ini, Milan dan Afkar mengaku tidak bersedih dan bukan masalah karena tujuan utama mereka mengikuti kegiatan ini adalah untuk meramaikan tradisi pawai obor serta mendapat pengalaman baru.

“Kalah gak apa-apa yang penting ikut pawai ramai-ramai itu seru. Bisa ikut tradisi, soalnya biasa kita cuma lihat di sosmed doang pawai-pawai obor itu kayaknya seru,” tutup Afkar.