Tandatangani Nota Kesepahaman, Balikpapan dan Polewali Mandar Jajaki Kerja Sama Ekonomi
Onix News, Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan dan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk melakukan kerja sama di sektor ekonomi terkait bahan pangan, di Aula Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (30/5).
Nota kesepahaman ini ditandatangani langsung oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dan Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar yang disaksikan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Balikpapan dan Pemkab Polman.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyambut baik adanya kerja sama ini, mengingat antara Kalimantan dan Sulawesi memiliki kondisi geografis, penghasilan pertanian dan situasi yang berbeda, sehingga saling membutuhkan untuk mendorong pembangunan ekonomi.
“Saya berterima kasih kepada Bupati Polewali Mandar. Sesuai dengan visi misi dan program kerja kami termasuk menjaga stok dan harga pangan. Mereka siap memasok bukan hanya daging namun juga hasil pertanian lainnya, jadi kita saling bersinergi untuk menjaga kestabilan harga pangan di Balikpapan,” ujar Rahmad.
Rahmad Mas’ud menambahkan bahwa kerja sama ini nantinya mekanismenya akan ditindaklanjuti oleh Perusda.
Di tempat yang sama, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar secara lugas mengaku bahwa pihaknya hadir di Balikpapan ini memang untuk menjual hasil pertanian dan peternakan di wilayahnya.
“Apa saja yang dibutuhkan Balikpapan kami siap menyuplai. Dari sektor peternakan, kami punya ranch disana, mulai sapi, kambing, ayam apalagi,” ujarnya.

Andi Ibrahim Masdar juga mengetahui fakta bahwa sebagian besar kebutuhan Balikpapan didatangkan dari luar, oleh karena itu pihaknya hadir untuk membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat Balikpapan.
Selain itu pihaknya pun merasa berkepentingan untuk mencarikan market bagi hasil produksi pertanian dan peternakan masyarakat Polewali Mandar, dan Kalimantan adalah pasar yang sangat terbuka lebar potensinya.
“Jadi kami dari Polewali Mandar bersama rombongan datang dan mengajak Wali Kota Balikpapan bekerja sama membeli hasil pertanian kami, karena kami surplus disana. Kami pun sangat membutuhkan untuk membantu masyarakat kami untuk meningkatkan kehidupannya,” ucap Andi Ibrahim Masdar lagi.
“Saya sebagai pemimpin di wilayah saya tentu harus keluar untuk mencarikan solusi pasar untuk hasil pertanian dan peternakan masyarakat di sana. Kami setiap tahun menghasilkan 100 ribu ton dan itu sudah surplus, kalau untuk daging berapapun yang Balikpapan butuhkan kami siap usahakan,” tambahnya lagi.
Di kesempatan itu Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengingatkan betapa strategisnya Kota Balikpapan dengan keberadaan IKN, untuk itu Balikpapan akan terus berupaya merealisasikan konsep Mabalu agar menjadi segitiga emas perdagangan.
“Saya juga berkeinginan untuk menjadikan Indonesia baru bukan hanya sekedar mimpi atau wacana saja, bahkan hal itu sudah terbukti dengan ditetapkannya IKN di Kaltim,” ujar Rahmad Mas’ud.
“Mabalu itu singkatan dari Mamuju Balikpapan dan Palu, diharapkan ini bisa mendukung IKN di Kaltim, pasalnya hampir 95 persen kebutuhan pokok di Kaltim didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi,” jelasnya.
Baginya kerja sama ini bukan hanya menjadi wacana atau seremonial diatas kertas, tapi yang penting bisa direalisasikan antara kedua daerah ini.
“Bahkan kalau perlu bukan hanya dari aspek ekonominya saja, tapi juga lingkungan, dan sosialnya serta pariwisatanya,” imbuhnya.
Apalagi di dalam program Pemkot Balikpapan yang paling prioritas ada tiga yakni pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Implementasi kesehatan dengan pemberian BPJS Kesehatan kelas 3 gratis, di bidang pendidikan seluruh siswa SD SMP diberi subsidi untuk seragam sekolah.
“Di bidang Infrastruktur dituangkan dalam RUPS untuk menjadikan Kota Balikpapan sebagai penyangga IKN,” ujarnya lagi.
Untuk itulah dengan kerja sama ini sangat baik untuk kedua daerah, apalagi IKN di Kaltim yang akan meningkatkan jumlah penduduk yang berimbas pada permintaan kebutuhan pokok yang meningkat.