Siapkan Rancangan Materi Untuk Presiden, Y20 Soroti Isu Lingkungan Sampai Transformasi Digital
Onix News, Balikpapan – Sebagai platform dialog dan diskusi bagi para pemuda negara-negara G20, sebagai ajang membahas berbagai isu global, termasuk terkait perubahan iklim, Y20 tampil menyuarakan aspirasi generasi muda.
Co-Chair Y20 Indonesia Indra Dwi Prasetyo memberi highlight pada kekhawatiran generasi muda terkait fenomena perubahan iklim dan berbagai dampaknya, serta pentingnya perubahan gaya hidup guna menghadapi hal tersebut.
“Menurut survei internal kami, dari diplomasi anak muda, sebanyak 73 persen generasi muda dari negara-negara anggota G20 khawatir dengan keadaan planet saat ini,” ujar Indra dalam pidatonya saat pembukaan Pre-Summit III Y20, Sabtu (21/5) di Hotel Novotel Balikpapan.
Indra juga menambahkan bahwa berdasarkan survei itu, 64 persen anak muda tidak yakin bahwa pemerintah benar-benar memperhatikan kekhawatiran mereka.
“Kekhawatiran ini terjadi di berbagai belahan dunia. Para pemuda di negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah lebih rentan untuk terdampak karena mereka lebih terekspos dengan faktor-faktor berisiko seperti kekurangan akses, jaminan keamanan, dan informasi, saat kejadian-kejadian terkait perubahan iklim itu datang,” paparnya.
Saat dijumpai disela pembukaan acara tersebut, Indra mengaku bahwa pihaknya akan menyiapkan isu-isu yang dirancang dalam bentuk komunike untuk diberikan kepada Presiden Joko Widodo, sebagai materi diskusi bersama para Kepala Negara anggota G20 nantinya.
“Ada empat isu besar di Y20 yang kita bawa, pertama masalah ketenagakerjaan anak muda, yang ke-dua kita juga bicara soal transformasi digital seperti pinjol, media sosial dan sebagainya, yang ke-tiga kita bicara tentang sustainable living, dan yang ke-empat inklusifitas dan keberagaman,” jelas Indra kepada awak media. Pre-Summit Y20 sendiri telah ditutup pada Minggu (22/5) malam.