Demo Rektor ITK, Massa Aksi : Jangan Ada Narasi Islamophobia

Onix News, Balikpapan – Tulisan status di akun Facebook milik Rektor Institut Teknologi Kalimantan Prof Budi Santosa Purwokartiko yang dianggap mengandung unsur sara dan rasis beberapa waktu lalu masih berbuntut panjang.

Sejumlah massa yang menamakan diri Aliansi Islam Bersatu Balikpapan, menggelar aksi demonstrasi damai di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Jumat (13/5).

Dalam aksi damai tersebut, massa aksi menyerukan tiga tuntutan, yaitu perangi Islamophobia, pemberhentian Budi Santosa Purwokartiko sebagai ASN dan mencabut gelar Profesor-nya, dan yang ketiga meminta agar yang bersangkutan diproses secara hukum.

Penanggung jawab aksi, Abdul Rais menyatakan bahwa tidak pantas seorang rektor dan akademisi mengeluarkan statement seperti yang dilakukannya. “Seorang rektor harusnya berfokus pada pendidikan, bukan mencampuri urusan agama, karena dia bukan ustadz atau kiai,” ujarnya kepada awak media.

Lagi, Abdul Rais secara tegas menyatakan bahwa seorang rektor tidak layak mengucapkan hal-hal yang tidak sepantasnya diucapkan. “Harus yang punya kapasitas tersendiri bila berbicara agama, serahkan saja kepada ahlinya,” tukasnya.

Aksi tersebut berlangsung tertib sejak siang usai ibadah Shalat Jumat hingga sore hari dengan mendapat penjagaan dari petugas, dan diakhiri dengan penyerahan tuntutan kepada perwakilan Kantor DPRD.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Prof Budi membuat tulisan status yang menyinggung mengenai penutup kepala (hijab) ala manusia gurun. Kemudian dirinya juga membahas perihal kalimat yang umum digunakan dalam ajaran Islam, seperti insyaallah, barakallah dan qadaraallah. Selain itu, Prof Budi diduga mengasosiasikan atau mengelompokkan mahasiswa yang suka melakukan demonstrasi sebagai mahasiswa ber-IP rendah, bermasalah, dan bermasa depan suram.

Akibat unggahan tersebut Rektor ITK Prof Budi Santosa diberhentikan sebagai Reviewer LPDP. Dan bahkan baru-baru ini didemo oleh para mahasiswanya sendiri di ITK. Para mahasiswa meminta Rektor ITK Prof Budi Santosa Purwokartiko melakukan permohonan maaf dan undur diri dari jabatannya.

Sang rektor menanggapi aksi demo mahasiswanya dan memberikan pernyataan bahwa ia meminta maaf kepada mahasiswa. “Saya sangat meminta maaf kepada mahasiswa yang sudah dirugikan. Terutama yang sampai sponsornya di-delay. Saya tidak berpikir sampai kesitu dan saya minta maaf,” ujar Prof Budi Santosa saat mediasi dengan mahasiswa.

Namun Prof Budi Santosa menanggapi tuntutan mahasiswa agar dirinya mengundurkan diri dari jabatan rektor dengan penuh kekecewaan. “Indonesia adalah negara hukum, jika saya belum terbukti salah menurut hukum maka saya harus mundur? Dasarnya apa? Silakan jika ingin menuntut ke pihak berwajib tetapi itu semua keputusan pihak yang berwajib, untuk yang terakhir saya kecewa. Saya bersedia mundur tetapi kalau belum ada keputusan dari pihak yang berwenang maka dasarnya apa?” tuturnya.

Prof Budi Santosa juga mengatakan bahwa dirinya tidak akan memenuhi tuntutan kedua karena belum ada keputusan hukum, tetapi ia menyetujui tuntutan pertama yaitu meminta maaf yang sudah ia lakukan secara resmi kepada media.