SMA Negeri 1 Balikpapan Kembangkan Teknologi Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong
Onix news, Balikpapan – Limbah kulit singkong di Kota Balikpapan kerap dimanfaatkan sebagai pakan ternak, namun di tangan siswi-siswi SMA Negeri 1 Balikpapan limbah kulit singkong diolah menjadi bio-briket, yakni bahan bakar alternative sebagai sumber energi yang ramah lingkungan.
Lewat kegiatan Ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 1 Balikpapan, Elysia Aletha Natalie, Ramachandra Darmawan dan Zahira Azkia Mumiddin mengembangkan sebuah alat yang mampu menghasilkan tiga produk dari limbah kulit singkong. Alat pembakaran yang dikembangkan dapat menampung hingga 10 kilogram kulit singkong.
Prosesnya dimulai dengan membakar kulit singkong, dimana hasil pembakaran tersebut menghasilkan arang kulit singkong yang kemudian dicampur dengan tepung tapioka dan air untuk dicetak menjadi bio-briket, sedangkan abu sisa pembakaran dapat dicampur dengan tanah untuk menjadi media tanam, dari pembakaran tersebut juga dihasilkan asap cair yang dapat digunakan sebagai pestisida alami untuk tanaman. Bahkan jika asap cair diproses lebih lanjut (disuling) dapat menghasilkan Bahan Bakar Minyak.
“Ini sudah dikembangkan dari 2 tahun lalu tapi hanya menghasilkan 1 produk, di angkatan kami dikembangkan menjadi menghasilkan 2 produk tambahan. Kalau dalam skala besar mudah-mudahan bisa dijual ke masyarakat. Kedepannya mau dikembangkan lagi,” kata Elysia.
Pembina Ekstrakulikuler KIR SMA Negeri 1 Balikpapan, Puspani Bandrang menambahkan, alat pembakaran yang dibuat oleh siswinya termasuk praktis, karena mulai dari proses pembakaran hingga menghasilkan produk dapat dilakukan hanya dengan satu alat saja.
Puspani menjelaskan bahwa dipilihnya limbah kulit singkong selain karena mudah didapatkan, juga telah dilakukan perbandingan bio-briketnya dengan bio-briket dari bahan tempurung kelapa dan kulit kelapa sawit. Pada hasil perbandingan tersebut bio-briket kulit singkong diketahui lebih awet.
“Kulit singkong lebih lama menyala baranya, kita kan kalau pakai arang biasa mencari bara-nya saja, kalau pakai kulit singkong bisa tahan 10 menit. Nah untuk 1 kilogram kulit singkong dapat menghasilkan 1 kilo 50 gram bio-briket karena ada penambahan perekat dan air perbandingannya 2:1:1, itu menghasilkan 50 gram bio-briket, untuk asap cair 300 ml,” terangnya.
Alat yang dikembangkan KIR SMA Negeri 1 Balikpapan ini juga telah berhasil meraih juara 1 lomba Teknologi Tepat Guna kategori pelajar dan umum tingkat Kecamatan Balikpapan Kota tahun 2023, dan menjadi juara 3 pada lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kota Balikpapan Tahun 2023.