SKK Migas dan KKKS Dorong Peningkatan TKDN dan Perekonomian Daerah
Onix News, Balikpapan – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan kegiatan bertajuk Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022, bertempat di Novotel Balikpapan, Selasa (21/6/2022).

Pertemuan ditujukan untuk memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan (stakeholder) industri hulu migas di area operasi dan diselenggarakan di lima kota, yaitu Surabaya (17-19 Mei 2022), Batam (6-9 Juni 2022), Sorong (13-14 Juni 2022), Balikpapan (20-23 Juni) dan Palembang (5-7 Juli 2022), yang masing-masing mewakili area operasi Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa); Pamalu; Papua dan Maluku (Pamalu), Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) dan Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).
Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Kaltim Isran Noor, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Rudi Satwiko, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia Chalid Said Salim dan Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul Azhari Idris.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, potensi cadangan gas di wilayah Kalimantan dan Sulawesi yang masih tinggi diharapkan dapat membantu SKK Migas untuk mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan gas sebanyak 12 miliar kaki kubik per hari (BCFD) pada 2030.

“Kedua wilayah ini masih menyimpan potensi migas yang besar. Ini merupakan kesempatan bagi industri nasional untuk menjadi raja di negeri sendiri dalam men-support keberadaan sektor hulu, yang di sisi lain juga turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, pemerintah daerah sekaligus APBN,” ujar Fatar Yani dalam paparannya di pertemuan Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional di Balikpapan, Selasa (21/6/2022).
SKK Migas dan KKKS, lanjut Fatar senantiasa melakukan program pengembangan masyarakat dalam bentuk peningkatan kapasitas dan pendampingan usaha untuk meningkatkan daya saing pemasok nasional atau improvement of national supplier competitiveness. Dengan demikian masyarakat di wilayah operasi dapat memenuhi kualifikasi dan standarisasi kegiatan usaha di sektor penunjang migas.
Sementara itu Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Rudi Satwiko menegaskan, SKK Migas sejak tahun 2015 terus mendorong peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, pemerintah daerah dan juga perekonomian nasional.
“SKK Migas terus berkomitmen agar TKDN di sektor hulu migas nasional terus meningkat. Dan sangat nyata bahwa program pembinaan dan penilaian telah melahirkan banyak industri-industri pabrikan yang berhasil mensubstitusi produk-produk impor,” terang Rudi.
Menurut Rudi, industri hulu dapat menggerakan sektor industri lain baik UMKM maupun koperasi serta menciptakan nilai tambah serta penerimaan negara yang lebih besar. Munculnya industri lain dan meningkatkan TKDN tak lepas dari peran aktif SKK Migas dalam menjembatani KKKS dan industri jasa penunjang.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor mengatakan, industri hulu migas di Kalimantan Timur telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian masyarakat daerah. Daerah Bontang misalnya, yang dulu hanya didominasi oleh rawa, kini tumbuh pesat menjadi salah satu tujuan wisata. Dan juga banyak masyarakat sekitar yang tumbuh maju melalui usaha-usaha binaan di bawah SKK Migas dan KKKS sehingga menggerakkan roda perekonomian daerah.
“Program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh industri hulu migas sangat membantu Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam membangun daerah dan memajukan masyakat sekitar kami,” kata Isran.
Sementara itu Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi, mengatakan dalam forum tersebut SKK Migas menyampaikan kebijakan dan regulasi-regulasi terbaru yang berhubungan dengan aktivitas usaha industri hulu migas.
“Kegiatan ini diharapkan akan mempertemukan para pelaku industri hulu migas dan industri penunjangnya sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang terkait pengadaan barang dan jasa hulu migas ataupun pengembangan potensi-potensi masyarakat yang belum digarap maupun perlu ditingkatkan lagi. Kami berharap forum ini juga dapat mendorong peningkatan TKDN dan juga menyerap tenaga kerja di wilayah operasi migas lebih banyak lagi,” katanya.
SKK Migas, tegas Erwin, terus berupaya mendekatkan para pelaku usaha daerah untuk ambil bagian sebagai penunjang industri hulu migas, sekaligus mendorong peningkatkan kemampuan dan kapasitas para pelaku usaha di daerah untuk terlibat lebih jauh di aktivitas industri hulu migas.