Pertama di Indonesia, UPTD Balai Pelayanan Kesehatan ABK Balikpapan Akan Di Registrasi Kemenkes RI

Onix news, Balikpapan – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud berharap keberadaan balai Balai Pelayanan Kesehatan Anak Berkebutuhan Khusus bisa menjadi yang terbaik di Indonesia bahkan menjadi percontohan/rujukan buat daerah lainya. Apalagi UPTD Balai Kesehatan ABK di Balikpapan adalah satu-satunya di Indonesia, bahkan telah ditinjau Kementerian Kesehatan dan akan diregistrasi di Kementerian Kesehatan RI.

“Bahkan daerah lain bisa lebih baik dari Balikpapan. Kalau itu bisa berarti Balikpapan berhasil memberikan contoh bagi daerah lainya. Apa yang dilakukan pemerintah termasuk pendirian Balai Layanan Kesehatan ABK ini masih jauh dari kata layak dan sempurna. Namun itulah ikhtiar kita. Tidak ada yang sempurna. tapi niat baik memperbaiki untuk memberikan pelayanan kepada warga,” ujar Rahmad saat peluncuran program inovasi Ayah Bisa di UPTD Balai layanan kesehatan ABK, Jalan Mufakat, Kelurahan Damai, Balikpapan Kota Sabtu (19/08/2023).

Pada kesempatan yang sama, orang tua salah satu ABK, Silvia Rahmadani mengapresiasi dan berterimakasih kepada Balai dan seluruh terapis dalam pendampingan anak-anak. Anaknya terkadang menjadi inspirasi bagi teman-teman di sekolahnya.

“Karena secara cepat dalam waktu dua tahun anak saya sudah bisa mengikuti di sekolah biasa. Sekarang sudah masuk di TK umum. Luar biasa pak wali dan bu wali keberadaan UPTD ini sangat berarti karena makin banyak keberadaan anak-anak ini namun dengan fasilitas yang disiapkan pemerintah akan lebih memudahkan kami orang tua dalam memberikan pendampingan dan lebih cepat menemukan apa yang menjadi kelemahannya. dan bisa mendampingi dengan kebesaran hati dan ikhlasan,” kata Silvia.

Sebelumnya layanan ini melekat pada Puskesmas Damai, namun semenjak dibuat perwali pada tahun 2022, UPTD ini dipimpin Kepala UPTD dr Fatimah. Balai ini juga harus teregistrasi di Kementerian Kesehatan, karena di Kementerian, UPT yang dikenal hanya puskesmas.

“Kepala UPTD sudah bergerak cepat membuat layanan ini sampai dikenal sampai di tingkat nasional. dr Fatimah sudah diundang dan Kementerian Kesehatan bahkan kesini mereka mau lihat Balikpapan ini bikin apa sih. Ini akan didaftarkan sebagai klinik bukan puskesmas. Kami antar ini untuk diregister. Biar ada nomornya, kalau teregister dapat bantuan program pusat,” ucap Kepala DKK dr Andi Sri Juliarty.

UPTD Balai Pelayanan kesehatan ABK ungkap Dio menjadi satu-satunya milik pemerintah kota bahkan baru yang pertama di Indonesia. Selain itu ada dua layanan yang mendukung ABK di Balikpapan yakni Balai yang lebih pada penanganan terapis, sedangkan tiga SLB lebih pada pendidikan. UPTD ini bukanlah tempat ABK bersekolah melainkan untuk menstimulasi perkembangannya agar dapat bersekolah.

“Di Bontang ada tapi itu lebih ke autis saja. Kalau disini semua jenis layanan anak berkebutuhan khusus. Di Bontang dikelola dibawah Disdik bukan Dinkes. Kami berkolaborasi kalau disini sudah mantap, otot-otot sudah dilatih, sensorik dan motorik sudah dilatih setidaknya sudah bisa pegang pulpen atau pensil itu bisa masuk SLB. Jadi kita siapkan itu untuk konsentrasi anak,” terangnya.

Di UPTD Balai Pelayanan Kesehatan ABK ini memiliki personil sebanyak 16 orang dan 7 terapis,juga terdapat psikolog klinis, terapi perilaku, terapis wicara dan terapi okupasi. Bagi orang tua yang membawa anak ke balai akan ditangani oleh terapi dengan biaya sekitar Rp 40.000 untuk sekali konsultasi.