Perkuat Branding, Makanja Coffee & Roaster Wakili Indonesia Timur Tampil di Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2023
Onix news, Balikpapan – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2023 berkolaborasi dengan Indonesian Essential Oll, Seasoning & Spices Market & Expo 2023 sukses digelar pada 12-15 Oktober 2023 di Jakarta Convention Center, Senayan Jakarta.
Pada ajang bergengsi tahunan tersebut Makanja Coffee & Roaster hadir sebagai perwakilan usaha coffee shop dari wilayah Indonesia Timur. Keberangkatan ini setelah melalui proses seleksi, dimana awalnya Rumah BUMN Balikpapan mengkurasi beberapa UMKM binaan terutama di bidang kopi. Kemudian dilanjutkan ke Pertamina pusat dan Makanja Coffee & Roaster terpilih mewakili Balikpapan, bahkan Indonesia Timur pada event 2nd Indonesia Premium Coffee Expo & Forum.
Penilaian dari Rumah BUMN Balikpapan diantaranya melihat produk mulai dari pengemasan produk yang unik, kemudian kapasitas produksi dalam sebulan yang bisa mencapai 1 ton hingga sertifikasi yang dimiliki dari Makanja Coffee & Roaster.
Supervisor Rumah BUMN Balikpapan, Novi menyampaikan keikutsertaan Makanja Coffee & Roaster menjadi bukti komitmen dari Pertamina yang mendukung UMKM khususnya di Balikpapan agar bisa naik kelas dan mendunia.
“Kami ingin memperkenalkan produk kopi yang ada di Balikpapan tidak kalah kualitasnya dengan kota-kota lain. Disini UMKM bisa memajang dan memasarkan produknya melalui pameran yang ada di JCC sehingga dapat memperluas pemasaran produk, membranding produk dan mendapatkan buyer tidak hanya di dalam negeri tetapi hingga luar negeri,” terang Novi, Senin (16/10/2023).
Novi berharap Makanja Coffee & Roaster dapat memberikan yang terbaik dan dapat membranding, memperkenalkan produk serta mendapat buyer yang luas pasarnya, tidak hanya di Balikpapan tetapi sampai luar negeri.
Sementara itu, Manager Makanja Coffee & Roaster Achmad Sarwani mengaku bangga dapat menjadi putra daerah Balikpapan yang membawa nama Balikpapan di Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2023. Ia dan tim sejatinya telah siap, termasuk dengan siapnya produk yang dibawa untuk memperkenalkan produk di tingkat Nasional.
“Kami siap, produk sudah siap, head roaster dan barista juga sudah siap. Produksi beans juga sudah siap, kemarin kita bawa 30 kilogram. Biasanya di Balikpapan sendiri kami ada stok 400 kg beans per dua minggu. Disana kami lebih memperkenalkan produk dan membangun citra branding Makanja Coffee & Roaster,” terang Sarwani.
Sarwani melanjutkan, produk yang diperkenalkan Makanja Coffee & Roaster yakni Kucing Hitam, sebuah brand lokal Balikpapan berupa espresso based menggunakan biji kopi origin dari Aceh Tengah, Sumatra.
“Selain itu kita juga mempunyai single origin dari setiap daerah di Indonesia, salah satunya yang kita bawa adalah single origin Enrekang dan Papua. Kita juga membawa coffee pack yang siap seduh, sehingga antusias pengunjung datang ke booth kami Makanja Coffee and Roaster serta diskusi tentang kopi di booth kami. Bahkan biji kopi roasting dari kami ada yang memborong dan dibawa ke Dubai untuk diperkenalkan lebih luas lagi disana,” bebernya.
Sarwani mengaku sementara ini Makanja belum melakukan ekspor secara langsung, karena masih dalam tahap pengurusan izin ekspor, namun hal ini menjadi target yang tengah berproses demi perkembangan bisnis Makanja Coffee & Roaster.
“Tentunya Makanja ingin memperluas pasar seluas-luasnya karena komoditi kopi di dunia merupakan salah satu yang besar, begitu pun di Indonesia. Nah kita berusaha agar ada di circle yang seluas itu. Kita pilih (kopi) yang sesuai karakter kita dan bisa diterima di semua segmen, makanya kita ambil Arabica full 100 persen agar lebih banyak experience rasa yang disajikan,” tambahnya.

Namun begitu menjamurnya usaha kedai kopi tentu menjadi tantangan yang harus dihadapi untuk meraih visi, Owner Makanja Coffee & Roaster Krishna Galih Mahendra Putra mengatakan dalam hal ini Makanja terus berupaya untuk membangun branding yang kuat, salah satunya dengan aktif di berbagai event perkopian hingga sharing dan kolaborasi program bersama kedai kopi lainnya.
“Kedai kita harus punya branding yang kuat. Ketimbang bersaing sejauh ini kita lebih banyak kolaborasi dan sharing ilmu,” ujarnya.
Krishna menuturkan, tantangan sebenarnya adalah IKN Nusantara, bagaimana para pelaku usaha kopi di Balikpapan yang merupakan kota penyangga mampu meraih peluang dan memaksimalkan potensi.
“Menyambut IKN kita mau buka 1 kedai lagi. Persiapannya tentu dari SDM yang harus menyesuaikan produksi, karena sekarang ini rata-rata kita produksi 800 kilogram per bulan dan kita ingin meningkatkan produksi jadi 2 ton per bulan, itu minimal. Kemudian yang paling penting juga kita branding kedai, cita-citanya adalah kopi Balikpapan bisa mendunia dan akan memberi dampak ekonomi yang luas tidak hanya bagi Makanja,” katanya.
Ia menambahkan, lewat Forum Ekonomi Kreatif Balikpapan dan Borneo Brewers Committee saat ini tengah mengusulkan ke Pemerintah Kota agar Balikpapan mempunyai kebun kopi sendiri. Hal ini melihat dari sejarah dimana daerah Balikpapan Utara pernah ada kebun kopi pada zaman kolonial Belanda.