Peringatan Hari ASI Sedunia, Ruang Laktasi di Balikpapan Perlu Pengadaan dan Perawatan Intens
Onix news, Balikpapan – Peringatan Hari Air Susu Ibu (ASI) Sedunia jatuh pada 1 Agustus setiap tahunnya. Menanggapi hari peringatan tersebut anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Parlindungan mendorong pengadaan ruang menyusui atau ruang laktasi di area publik di Kota Balikpapan.
Parlindungan menilai standar layanan publik seharusnya memang menyediakan ruang laktasi di tempat umum seperti mall, bandara, perkantoran, dan tempat umum lainnya. Ia mengaku sejauh ini masih banyak layanan publik yang ketersediaan ruang laktasinya masih kurang.
Disamping ketersediaan ruang laktasi, fasilitas pendukung di ruangan tersebut juga perlu dipastikan tersedia dengan layak, karena ruangan itu digunakan untuk kebutuhan bayi dan balita serta ibu.
“Itu sudah standar kalau sudah standar berarti harus ada. Kalaupun sudah ada, minimal bisa ditingkatkan fasilitas pendukungnya karena tidak sembarangan tempat yang disiapkan,” ucapnya, Selasa (01/08/2023).
Parlindungan melanjutkan, pemberian ASI oleh ibu menyusui harus didukung dengan fasilitas yang ada, karena hal ini juga secara langsung mendukung pencegahan stunting.
“ASI itu kan sesuatu yang penting bagi bayi hingga usia dua tahun sehingga saat berada di publik pun perlu didukung dengan adanya ruang laktasi. Sehingga ibu tidak harus menunda pemberian ASI. Masyarakat bisa mengajukan pengadaan ruang laktasi melalui DPRD atau Pemkot Balikpapan supaya diadakan, sehingga semua ibu menyusui dan memiliki anak balita menjadi lebih nyaman,” tuturnya.
Ia menambahakan, penggunaan ruang laktasi juga tidak hanya digunakan untuk kegiatan meyusui saja. Namun juga bisa untuk kegiatan lain sesuai keperlu ibu dan anak, seperti mengganti popok, pakaian dan lainnya.

Sementara itu, Indah (28), warga Telaga Sari yang memiliki bayi menilai positif fasilitas ruang menyusui yang sudah tersedia di beberapa lokasi seperti di Mal Pelayanan Publik, perpustakaan, mall atau tempat umum lainnya.
“Bagus dan bermanfaat untuk ibu menyusui seperti saya karena kebutuhan ruang menyusui itu bukan hanya untuk menyusui anak saja. Biasanya butuh kayak untuk ganti pakaian anak bayi pas dibawa karena keringatan gitu,” ujarnya.
Ia berharap Pemerintah Kota Balikpapan dapat merawat secara berkelanjutan ruang laktasi yang sudah ada, karena sempat melihat ada ruang laktasi yang tidak sesuai fungsi atau kurang terawatt.
“Harapannya Pemkot atau perusahaan lain yang sudah ada ruang laktasinya ya dirawat jadi saat kita mau gunakan ya sesuai, gak berdebu, ada air bersih, tisu, handuk atau lainnya,” harapnya.