Pengiriman Ternak Dari Jatim Masih Ditutup, Sapi Dari Sulawesi Sudah Diijinkan Masuk Balikpapan
Onix News, Balikpapan – Menjelang Idul Adha 1443 H, pengiriman sapi dan kambing dari Provinsi Jawa Timur masih ditutup karena merebaknya wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PKM) di Jatim yang memiliki tingkat penularan sangat cepat.
Hingga saat ini Kota Balikpapan masih kekurangan sekitar 1.950 ekor sapi dari total kebutuhan kota sebanyak 3.050 ekor. Dan kabar baiknya, untuk pengiriman sapi dari Sulawesi sudah mendapatkan ijin dengan persyaratan tertentu.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Prisni menginformasikan bahwa pintu masuk sapi dari Sulawesi sudah dibuka, namun harus menjalani karantina dahulu selama 14 hari sebelum pengiriman.
“Setelah dinyatakan sehat baru boleh dikirim ke Balikpapan. Sampai di Balikpapan itu masih harus dikarantina lagi selama 4 hari baru boleh ke pemotongan,” ungkap Heria, Senin (23/5).
Heria mengatakan bahwa langkah ini ditempuh untuk mencegah penularan wabah PMK, dan diijinkannya pengiriman sapi dari Sulawesi karena tidak ditemukan kasus penyakit tersebut di sana. “Justru di Kalsel dan Kalteng yang sudah ada kasusnya, makanya kita tidak boleh menerima dari sana,” imbuhnya.
Seperti diketahui sejumlaj wilayah di Indonesia sudah melaporkan kasus penularan wabah PMK ini, yakni Jatim, Jabar, Jateng, Aceh, NTB, Kalsel dan Kalteng. Dan provinsi-provinsi tersebut juga telah menutup pintu keluar pengiriman ternak berkuku gandanya.
Namun DP3 Kota Balikpapan memprediksi akan ada kenaikan harga dikarenakan adanya extra cost karantina yang harus ditanggung pihak pengusaha.
Heria Prisni juga mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Karantina Pertanian Balikpapan terkait penyiapan lahan yang dapat digunakan sebagai lokasi karantina. “Di kilo 13, itu punya karantina, masih akan kami lihat. Jadi itu adalah wewenangnya pihak karantina ya,” tukas Heria.