Pengajuan Nama Risti Utami Dewi, Tinggal Menunggu SK DPP PDI-P

Onix News, Balikpapan – Pengajuan nama Risti Utami Dewi Nataris sebagai calon Wakil Wali Kota Balikpapan dipastikan hanya tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan saja.

Hal ini dikemukakan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Kalimantan Timur, Safaruddin, disela kunjungan kerja Komisi III DPR RI di Ballroom Hotel Jatra Balikpapan, Rabu (5/10/2022).

Keputusan penunjukan Risti itu, menurut Safaruddin, sudah berdasarkan pertimbangan matang dan sedang dalam proses persetujuan DPP PDI Perjuangan.

”Jadi sebentar lagi turun dalam waktu dekat, sudah saya telepon DPP, SK-nya akan turun,” ujar Safaruddin kepada awak media.

Meski sebelumnya telah mengajukan nama Budiono sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Balikpapan untuk menggantikan almarhum Thohari Aziz, Mantan Kapolda Kaltim ini beralasan, dipilihnya istri almarhum Thohari Aziz sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Balikpapan karena melihat perjuangannya saat kontestasi Pilkada Balikpapan saat itu yang telah berjuang bersama mendampingi almarhum.

“Yang jelaskan dia kader PDI Perjuangan, yang bekerja kan juga Bu Risti sebetulnya, bersama Pak Thohari kan yang berkeringat dia. Gak boleh lah ambil keringat orang jadi kan gak bagus,” tuturnya.

Sebetulnya pada saat penjaringan usulan dua nama bakal calon wakil wali kota Balikpapan, sebagai kader PDI Perjuangan Risti juga termasuk dalam usulan nama yang akan diajukan tetapi pada saat itu belum siap.

“Memang sebelumnya ibu Risti yang kami ajukan tapi ibu Risti gak turun-turun. Akhirnya kami ajukan Pak Budiono gitu, ya dua orang itu salah satunya,” sebutnya.

Pertimbangan lain, tidak mengusung Budiono yang sempat digadang sebagai calon kuat menjadi pendamping Rahmad Mas’ud, Safaruddin melihat peluang Ketua DPC PDI Perjuangan Balikpapan untuk maju pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 masih kuat.

“Pertimbangan karena Pak Budiono juga akan maju lagi di Pileg 2024 dan dia sekarang posisi Wakil Ketua DPRD, kalau maju, di situ harus mundur,” pungkasnya.