Penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah, Terkendala Cuaca Hilal Tidak Terobservasi

Onix news, Balikpapan – Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan, Rasmid menerangkan parameter di bawah standar membuat hilal tidak terobservasi secara jelas dalam penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah. Disamping itu kondisi cuaca turut menjadi kendala saat observasi hilal.

“Ketinggian hilal untuk wilayah Balikpapan kurang lebih 1,5 derajat. Masih jauh dibawah ambang batas untuk observasi. Sementara untuk wilayah Kalimantan Timur sekitar 2,3 derajat. Itu pun masih jauh dibawah standar yakni 6,8 derajat. Selain memang tinggi hilal masih kecil, cuaca turut jadi kendala,” ungkap Rasmid.

Berdasarkan data BMKG Kota Balikpapan, konjungsi atau bulan baru terjadi pada pukul 12.12 Wita, Kamis siang tadi (20/04/2023). Waktu dalam konjungsi tersebut adalah penentuan perubahan dari bulan Ramadhan ke bulan Syawal.

“Standar untuk umur bulan Ramadhan adalah 29 hari 10 jam 45 menit. Namun berdasarkan pantauan sore ini, umur bulannya masih 29 hari 6 jam sehingga belum memenuhi waktu umur puasa di bulan Ramadhan ke bulan Syawal,” ujarnya.

Rasmid menambahkan, golden time dalam mengamati hilal yakni 8 menit ketika matahari terbenam dan bulan masih ada diatas ufuk sebelum terbenam.