Pemerintah Kota Balikpapan Tandatangani Nota Kesepahaman Dengan Tiga Perusahaan Migas

Onix News, Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan, Senin (23/5), menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga perusahaan migas untuk pengembangan program Pemerintah Kota Balikpapan utamanya di bidang lingkungan hidup dan dampak ekonominya, dan di dalamnya mencakup fungsi penelitian, edukasi dan wisata.

Tiga perusahaan migas tersebut yakni Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Pertamina Hulu Mahakam (PHM),  dan Pertamina Hulu Sanga-sanga (PHSS).

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud yang mengapresiasi tinggi penandatanganan nota kesepahaman ini dan mengajak semua pihak bersama-sama membangun Kota Balikpapan, baik dari segi lingkungan maupun perekonomian.

Menurutnya kota ini tidak akan berkembang dan maju tanpa adanya andil dari pihak Pertamina, karena selama eksis di Kota Balikpapan Pertamina ikut ambil bagian membangun image dan fisik Kota Minyak dan sampai saat ini bisa dirasakan dampaknya.

“Saya berharap dengan kegiatan ini semakin membantu pemerintah kota karena komunikasi semakin cepat dan efektif, dan sebagai perusahaan negara akan semakin peduli lagi pada pembangunan khususnya di Kota Balikpapan,” harapnya. 

Di lain pihak, Sidik Mastrilianto selaku Manager HSSE PHKT mengaku bahwa pihaknya telah cukup lama mempersiapkan teknis dan tujuan MoU ini, tapi baru hari ini bisa ditandatangani kesepakatannya. “Sudah cukup lama kami siapkan MoU dan baru hari bisa dilaksanakan bersama Pak Wali,” ujarnya.

Sementara, Assistant Manager Environmental Zona 10 PHKT Chandra Sunaryo mengatakan bahwa pihaknya datang untuk bekerja sama untuk mempertahankan nilai manfaat yang salah satunya melalui program ini yang sejalan dengan program kehati dari perusahaan-perusahaan.

“MoU ini bentuknya pendanaan dan pendampingan,  jadi pendanaan dipecah dalam tiga tahun kegiatan dan kami dari tiga perusahaan menyediakan dana baik dalam proses pencarian anggreknya, pembukaan lahan, pembangunan infrastruktur dan targetnya di akhir tahun ketiga tercapai Taman orchidarium,” jelasnya. 

“Kami targetkan setidaknya ada lima anggrek status langka nanti bisa dibudidayakan di kebun raya, dengan estimasi sementara senilai Rp 1 Miliar,” pungkasnya.