Pabrik 5 Pupuk Kaltim Bontang Meledak, Polisi Belum Dapat Lakukan Investigasi

Onix News, Balikpapan – Kepolisian hingga kini belum dapat menerjunkan tim investigasi untuk mengetahui penyebab meledaknya pabrik V PT Pupuk Kaltim (PKT) Bontang.

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo menjelaskan, pihaknya masih belum diperbolehkan masuk karena masih harus menunggu proses pendinginan. Alasan lainnya karena kekhawatiran bahaya yang disebabkan suhu gas amonia yang masih sangat tinggi.

“Sehingga memang petugas dan orang PKT Bontang sendiri belum berani untuk masuk. Selain suhunya tinggi, dikhawatirkan jangan sampai nanti ada ledakan berikutnya yang akan menimbulkan korban jiwa,” ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (24/07/2022).

“Belum ada yang boleh masuk, termasuk dari PKT sendiri udah di police line. Karena amonianya masih terasa di lokasi itu. Masih ada saluran gas amonia yang harus kita waspadai jangan sampai itu pemicu ledakan berikutnya,” lanjut Yusuf.

Yusuf juga mengatakan bahwa laporan yang diterima dari Kapolres Bontang, pabrik tersebut meledak sekitar pukul 11.00 Wita pada Sabtu (23/07/2022). Hal ini sekaligus menampik kabar ledakan pada pukul 01.00 dinihari

“Laporan di sini jam 11 siang, kejadian kalau keterangan dari Kapolres Bontang jam 1 malam itu kondisi mesin mati shut down, di hidupkan lagi siang, meledak, itu kronologinya,” ujarnya.

Dirinya memastikan dari laporan yang diterima dari PKT, sejauh ini belum ada dilaporkan adanya korban jiwa.

Soal kemungkinan gas beracun, pihaknya juga belum bisa memastikan. Namun dia memastikan, dalam kompleks Pupuk Kaltim tak ada tercium gas amonia.

Seperti yang telah diketahui, terjadi ledaka di Pabrik 5 PT Pupuk Kaltim Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Sabtu (23/7/2022) siang. Warga pun sempat panik lantaran beredar kabar di media sosial gas beracun mencemari udara akibat insiden tersebut.

Pihak manajemen PT Pupuk Kaltim (PKT), Teguh Ismartono selalu SVP Sekretaris perusahaan PKT mengungkapkan bahwa pada Sabtu dini hari, Pabrik 5 PKT shut down karena terjadi malfungsi dari salah satu instrumen. Namun pada saat melakukan proses restart, terjadi over-firing.

“Pada pagi hari, ketika proses restart dilakukan, terjadi over firing. Tidak ada korban dalam kejadian ini,” kata Teguh.

Terkait penyebab over firing, masih dalam investigasi tim teknis PKT. Kata dia Tim teknis akan mengevaluasi ulang dan jika ditemukan kerusakan akan segera diperbaiki, dan pabrik direaktivasi kembali.