Robot Humanoid Polri Beri Hormat kepada Presiden saat Demonstrasi Teknologi
Politik
Ditulis oleh juju pada 05 Jul 2025 08:32
4 views

Onix News, Jakarta - Sebuah robot humanoid milik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menarik perhatian saat memberi hormat kepada Presiden Prabowo Subiyanto dalam acara demonstrasi teknologi kepolisian di Jakarta.
Robot yang diberi nama “SATAT” (Satuan Taktis Teknologi) itu merupakan bagian dari pengembangan teknologi artificial intelligence (AI) dan robotika yang tengah digarap oleh Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Polri. Dalam demonstrasi yang digelar di halaman Mabes Polri, SATAT tampil mengenakan seragam polisi lengkap dan melakukan gerakan hormat dengan presisi tinggi ketika Presiden mendekat.
Irwasum Polri Komjen Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa SATAT dirancang untuk membantu tugas-tugas kepolisian, termasuk pengamanan, pelayanan informasi, hingga patroli di area terbatas.
“Ini adalah bagian dari transformasi digital Polri. Robot SATAT mampu berinteraksi secara terbatas, mengenali wajah, dan mengikuti perintah suara dasar. Hari ini ia memberikan hormat sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden selaku Panglima Tertinggi,” ujar Dedi.
Presiden Prabowo tampak tersenyum dan menyambut dengan anggukan kepala saat robot SATAT melakukan penghormatan. Dalam sambutannya, Presiden mengapresiasi langkah Polri dalam mengadopsi teknologi modern untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan masyarakat.
Demonstrasi ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang diisi dengan pameran inovasi teknologi kepolisian.
Dedi menjelaskan bahwa kehadiran robot ini merupakan bagian dari roadmap transformasi digital Polri 2025–2030. Pengembangan robot SATAT merupakan hasil kolaborasi antara Polri dan sejumlah perguruan tinggi serta startup teknologi dalam negeri.
Robot ini dibekali kecerdasan buatan yang memungkinkan pengenalan wajah, pemrosesan perintah suara, serta kemampuan dasar komunikasi dua arah. Dalam tahap awal, SATAT akan digunakan dalam fungsi seremonial dan edukatif, sembari terus dikembangkan untuk mendukung operasi-operasi kepolisian yang lebih kompleks.
“Kami tidak hanya ingin responsif terhadap perkembangan zaman, tapi juga proaktif dalam membangun institusi yang modern, akuntabel, dan efisien. Teknologi seperti ini bukan untuk menggantikan polisi, melainkan untuk memperkuat kinerja dan keamanan publik,” ujarnya saat gladi resik Hari Bhayangkara di Monas, Sabtu (28/6).
Robot yang diberi nama “SATAT” (Satuan Taktis Teknologi) itu merupakan bagian dari pengembangan teknologi artificial intelligence (AI) dan robotika yang tengah digarap oleh Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Polri. Dalam demonstrasi yang digelar di halaman Mabes Polri, SATAT tampil mengenakan seragam polisi lengkap dan melakukan gerakan hormat dengan presisi tinggi ketika Presiden mendekat.
Irwasum Polri Komjen Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa SATAT dirancang untuk membantu tugas-tugas kepolisian, termasuk pengamanan, pelayanan informasi, hingga patroli di area terbatas.
“Ini adalah bagian dari transformasi digital Polri. Robot SATAT mampu berinteraksi secara terbatas, mengenali wajah, dan mengikuti perintah suara dasar. Hari ini ia memberikan hormat sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden selaku Panglima Tertinggi,” ujar Dedi.
Presiden Prabowo tampak tersenyum dan menyambut dengan anggukan kepala saat robot SATAT melakukan penghormatan. Dalam sambutannya, Presiden mengapresiasi langkah Polri dalam mengadopsi teknologi modern untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan masyarakat.
Demonstrasi ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang diisi dengan pameran inovasi teknologi kepolisian.
Dedi menjelaskan bahwa kehadiran robot ini merupakan bagian dari roadmap transformasi digital Polri 2025–2030. Pengembangan robot SATAT merupakan hasil kolaborasi antara Polri dan sejumlah perguruan tinggi serta startup teknologi dalam negeri.
Robot ini dibekali kecerdasan buatan yang memungkinkan pengenalan wajah, pemrosesan perintah suara, serta kemampuan dasar komunikasi dua arah. Dalam tahap awal, SATAT akan digunakan dalam fungsi seremonial dan edukatif, sembari terus dikembangkan untuk mendukung operasi-operasi kepolisian yang lebih kompleks.
“Kami tidak hanya ingin responsif terhadap perkembangan zaman, tapi juga proaktif dalam membangun institusi yang modern, akuntabel, dan efisien. Teknologi seperti ini bukan untuk menggantikan polisi, melainkan untuk memperkuat kinerja dan keamanan publik,” ujarnya saat gladi resik Hari Bhayangkara di Monas, Sabtu (28/6).