Masuki Tahun Ajaran Baru, Pedagang Keperluan Sekolah di Pasar Ramai Pengunjung
Onix News, Balikpapan – Tahun ajaran baru akan segera dimulai dan para orang tua murid sudah mulai berburu perlengkapan sekolah bagi anak-anaknya, mulai dari seragam sekolah, sepatu, tas dan alat tulis.
Pasar Blauran Klandasan masih menjadi salah satu lokasi yang dituju para orang tua demi memenuhi segala keperluan putra putrinya menuntut ilmu di sekolah.
Terpantau hingga hari Jumat (7/7/2023), pasar legendaris ini masih terlihat ramai pengunjung. Sebagian pedagang yang ditemui media ini mengaku ada peningkatan jumlah pembeli dalam kurun waktu tiga hari terakhir.
“Alhamdulillah ada peningkatan dibanding masa pandemi, agak mendingan tahun ini,” ujar Humay, pedagang sandang di lantai 2 Pasar Blauran Klandasan saat dijumpai di lapaknya.

Meski saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melakukan program baju seragam gratis bagi siswa SD kelas 1 dan SMP kelas 7, Humay mengaku tidak terlalu berpengaruh pada penjualannya.
“Banyak yang bilang tersedianya (seragam) agak lama, banyak yang membeli sendiri dulu. Jadi (penjualan) kami tidak terganggu,” katanya.
Seragam sekolah sendiri dijual pedagang dengan harga yang relatif sama, dalam kisaran Rp140 ribu per stel untuk SD, kemudian seragam SMP Rp170 ribu, dengan harga yang juga menyesuaikan ukuran.
Tidak hanya pedagang seragam sekolah yang mampu meraup laba, pedagang tas juga mengaku dalam beberapa hari terakhir alami peningkatan penjualan. “
Seperti yang dirasakan Olan misalnya, pemilik toko tas ini mengaku lapaknya mengalami peningkatan omset. “Sehari bisa laku lebih dari sepuluh tas dalam minggu ini. Kalau minggu-minggu lalu sih nggak,” akunya.
Untuk harga tas sekolah, Olan menyediakan aneka macam model dengan harga terjangkau kocek, mulai Rp 50 ribuan untuk yang termurah, dan yang tertinggi di kisaran harga Rp 200 ribuan.
Halifah, penjual buku dan alat tulis juga merasakan dampak tahun ajaran baru. Dirinya mengaku penjualannya meningkat menjelang dimulainya tahun ajaran baru awal pekan depan.
“Alhamdulillah agak ramai. Untuk buku tulis saja bisa laku sampai 20 pak sehari,” ujarnya.
Meski banyak toko-toko besar di pusat perbelanjaan, wanita paruh baya ini bersyukur toko kecilnya masih didatangi pembeli dan tidak merasa terganggu dengan hadirnya retail besar.
“Alhamdulillah, ada saja rezekinya. Masih sama, stabil,” ujarnya pendek.
Interaksi antara pembeli dan penjual dalam tawar menawar harga rupanya masih menjadi daya tarik Pasar Blauran Klandasan. Diana misalnya, ibu dua anak ini mengaku lebih memilih berbelanja langsung daripada harus berbelanja di aplikasi e-commerce.
“Karena disini bisa menawar, dan harganya disini lumayan murah. Kalau di online kan gak bisa melihat langsung barangnya,” ujarnya sembari tersenyum.
Wanita warga Sepinggan yang berbelanja ditemani suami dan kedua anaknya ini mengaku selalu datang ke pasar ini untuk mencari kebutuhan sekolah anak-anaknya meski jarak antara rumah dengan Pasar Blauran Klandasan cukup jauh.
“Yang utama itu karena kita bisa menawar harga, dan disini kita bisa tau apa bahannya, barangnya bagaimana, jadi puas kita,” tandasnya.