Lomba Syarhil Qur’an MTQ Kini Berkembang Jadi Media Dakwah Islam Yang Memikat
Onix news, Balikpapan – Cabang lomba Musabaqoh Syarhil Qur’an pada ajang MTQ ke-44 Tingkat Provinsi Kalimantan Timur di Kota Balikpapan berlangsung dengan ketat. Cabang Syarhil Qur’an terdiri dari dua babak yakni babak penyisihan dan final yang telah dilaksanakan di aula Kantor Kecamatan Balikpapan Selatan, pada Kamis dan Jumat (18-19/05/2023).
Para peserta tampil dengan semangat dan percaya diri, disaksikan penonton dari berbagai kalangan. Tak jarang tepuk tangan penonton silih berganti terdengar sebagai apresiasi atas penampilan setiap peserta.
Dewan Hakim Majelis Lomba Syarhil Qur’an MTQ ke-44 tingkat Provinsi Kaltim, Muhammad, mengatakan cabang Syarhil Qur’an merupakan cabang penampilan dalam bentuk pembacaan ayat Al-Qur’an atau Tilawatil Qur’an, terjemahan ayat secara puitisasi tanpa teks serta uraian secara luwes, bebas dan tanpa teks isi dari ayat Al-Qur’an yang dibacakan.

“Setiap regu tampil 15 sampai 20 menit, dimana tema pada setiap babak diundi 1 hari sebelum mereka tampil. Pada cabang lomba ini masing-masing daerah mengirimkan satu regu yang terdiri dari 3 orang dengan usia tidak boleh melebihi 19 tahun,” terangnya.
Pemenang lomba akan diumumkan pada Minggu (21/05/2023) bersamaan dengan penutupan MTQ ke-44 Tingkat Provinsi Kaltim.
Ia menambahkan, Musabaqah Syarhil Qur’an pada gelaran MTQ yang diadakan LPTQ dibatasi usia maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari, dan memiliki tantangan dan kekhasan tersendiri karena harus ada keterpaduan dan kekompakan dari tiga aspek, yakni pensyarah (penyampai materi), qori’ atau qoriah (pembaca ayat Al-Qur’an) dan juga saritilawah (penerjemah ayat Al-Qur’an).
Sebelumnya setiap peserta membuat teksnya masing-masing ketika perlombaan akan dimulai, namun seiring perkembangannya tantangan cabang lomba ini bergeser untuk dapat membentuk tim yang kompak dan mampu menampilkan teks yang sudah diberikan oleh pembina atau dibuat jauh-jauh hari agar menjadi maksimal dan berkesan.
“Karena sejak MTQ Nasional di Sumatera Utara tahun 2018, cabang Syarhil Quran memiliki perubahan ketentuan yakni terpisahnya juara golongan putra dan putri , sehingga kini persaingannya lebih sengit,” ucapnya.
Syarhil Qur’an awalnya hanya sebuah cabang lomba dalam MTQ namun kini telah menjelma menjadi sebuah cara dakwah islam yang mampu memikat audience ketika menyaksikannya.