Komitmen Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Pemkot Balikpapan Upayakan Perwali BPJS Kesehatan Gratis Jadi Perda

Onix news, Balikpapan – Program bantuan iuran BPJS Kesehatan gratis bagi warga Kota Beriman yang berstatus kelas 3 kategori pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan bukan pekerja (BP) telah berjalan sejak 2021. Pemerintah Kota Balikpapan berkomitmen program bantuan iuran peserta BPJS Kesehatan tersebut akan terus berjalan.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dalam program talk show Balikpapan Menyapa dengan tema program Prioritas Bidang Kesehatan di Hall RSUD Beriman, Selasa (22/08/2023).

Diketahui hingga saat ini total peserta yang ditanggung oleh Pemkot Balikpapan sudah hampir 200 ribu peserta. Rahmad mengatakan, pihaknya ingin melihat warga hidup sejahtera, adil, dan makmur, termasuk pada pelayanan kesehatan.

Apalagi, sesuai pembukaan UUD 1945 sudah diatur jelas perintah bahwa setiap warga negara berhak mendapat pelayanan kesehatan ditanggung negara. Hal itulah yang kemudian membuat program ini muncul.

“Kalau sekarang kami beri bantuan ini kepada warga, baru sebagian kecil dari yang bisa kami lakukan. Sebagai wali kota yang mendapat amanah, kami mencoba memberi kesejahteraan lewat bantuan iuran BPJS Kesehatan gratis,” terangnya.

Ia mengatakan jika suatu saat dana dari APBD cukup dan pemerintah pusat mau membantu program ini, tentu ia ingin bisa menanggung seluruh iuran warga. Rencananya, tahun depan porsi anggaran untuk program bantuan iuran BPJS Kesehatan akan meningkat. Namun, tentu masih melihat ketersediaan anggaran. Sementara, sekarang hanya kelas 3 kategori PBPU dan BP yang ditanggung pemerintah kota.

“Kalau ke depan kita mampu secara finansial, saya komitmen seluruh warga mau kaya dan miskin dapat pelayanan kesehatan gratis. Karena anggaran lain masih perlu untuk pembangunan,” ujarnya.

Adapun Perwali Nomor 26 Tahun 2021 menjadi dasar hukum pelaksanaan program tersebut. Rahmad kini membangun komunikasi agar perwali ini bisa menjadi perda. Sehingga, siapa saja wali kota dan anggota legislatif di masa mendatang, program ini tetap dapat berjalan.

“Program yang pro terhadap masyarakat kurang mampu bisa berjalan terus. Semoga siapapun kepala daerahnya nanti bisa melanjutkan program ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rahmad juga berkunjung melihat kondisi dan fasilitas pasien rawat inap di RSUD Beriman. Khususnya, pasien yang mendapat bantuan iuran. Mereka berada di ruangan Ebony 18 dan Ebony 19. Rahmad bertanya langsung tentang pelayanan rawat inap.

“Alhamdulillah mereka merasa mendapat layanan baik. Dokter dan perawat ramah, ini tanda ada perbaikan yang kami lakukan dalam sisi pelayanan,” tuturnya.

Wali Kota Balikpapan juga tengah membangun komunikasi dengan DPRD Balikpapan agar Perwali Nomor 26 Tahun 2021 tentang program iuran gratis BPJS Kesehatan bisa jadi peraturan daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Andi Sri Juliarty mengatakan, pihaknya tidak hanya mengejar cakupan kepesertaan. Namun, kini harus meningkatkan mutu layanan kesehatan. Berbeda saat program ini launching 2021, strategi awal mengejar kepesertaan. Kini, capaian kepesertaan JKN KIS mencapai 99,58 persen.

“Jadi, sekarang kami fokus penyediaan sarana prasarana karena peserta sudah banyak. Kami memang berharap tidak sakit, tapi kalau sakit sarana harus tersedia,” bebernya.

Pihaknya mendorong rumah sakit meningkatkan kualitas mutu pelayanan dan jenis pelayanan. Sehingga, tidak ada lagi pasien yang dirujuk ke Pulau Jawa. Contoh RSUD Beriman tahun ini sudah ada layanan CT scan, pemeriksaan jantung, dan dokter spesialis lainnya. Selain itu, peningkatan layanan ini bisa terukur dari status semua rumah sakit sudah mendapat akreditasi paripurna.

“Jadi, pemerataan layanan bermutu semua bisa terukur,” tutupnya.

Kepala BPJS Kesehatan, Sarman Palipadang menyampaikan sepakat atas hal ini. Peserta yang kini cukup banyak selanjutnya perlu dibarengi dengan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan. “Nantinya dengan adanya pembukaan akses layanan seperti di rumah sakit baru misalnya. Maka diharapkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat bisa lebih cepat,” katanya.

Dirinya mengakui, memang hingga kini pihak rumah sakit pun sudah maksimal dalam melayani. Walaupun kerap terjadi antrian yang cukup panjang. Sehingga rencana pembangunan rumah sakit tersebut menjadi kabar baik untuk masyarakat Kota Balikpapan.