KNKT Rilis Hasil Investigasi Kecelakaan Maut di Muara Rapak

Onix News, Balikpapan – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggelar Media Rilis terkait hasil investigasi penyebab terjadinya kecelakaan maut di turunan simpang Muara Rapak pada Jumat 21 Januari 2022 silam di Auditorium Balai Kota Pemkot Balikpapan, Kamis (23/6/2022).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyampaikan maksud dan tujuan dari diselenggarakannya media rilis ini adalah sebagai sebuah pembelajaran bagi semua pihak untuk melakukan pencegahan agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

“Kami memang ditugasi oleh negara untuk melakukan investigasi kecelakaan transportasi baik itu yang terjadi di darat, laut maupun udara. Tujuannya adalah pencegahan agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali di kemudian hari,” jelasnya.

Plt Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan, diantaranya adalah adanya kondisi sub standar pada jalan dan pengemudi yang gagal mengantisipasi kondisi sub standar pada Simpang Muara Rapak tersebut.

“Pengemudi gagal mengantisipasi hazard pada jalan berupa turunan panjang dengan memanfaatkan teknologi yang dipersiapkan oleh otomotif,” kata Wildan.

Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan truk KT 8534 AJ adalah penggunaan gigi tinggi pada jalan menurun yang memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang kali dan hal ini beresiko menurunkan tekanan angin pada tabung angin rem.

Selain itu, kondisi kendaraan di mana celah antara kampas dengan tromol di atas ambang batas yang ditetapkan. Pada saat memasuki Simpang Muara Rapak, tekanan angin pada tabung angin rem hanya sisa 5 bar dan hal ini yang menyebabkan pengemudi tidak mampu melakukan pengereman kendaraan sehingga kecelakaan itu terjadi.

Dalam kesempatan itu, Ketua KNKT Soerjanto Tjahyono mengatakan pihaknya memberikan rekomendasi untuk perbaikan. Dirinya juga menyinggung penyebab lainnya yang juga memberikan kontribusi signifikan pada kecelakaan tersebut, yaitu faktor kelelahan pengemudi.

”Kita harapkan ini bisa ditanggulangi soal kelelahan sopir. Karena Antrian solar sebelumnya bisa sampai 3 hari. Disini penanggulangan sudah cukup baik dalam mengurangi antrian solar, ” ucapnya.

Kepada media, Soerjanto menekankan bahwa hasil investigasi tidak dapat dijadikan bukti di pengadilan. Disisi lain, KNKT menilai angkutan barang ini salah satu urat nadi ekonomi Karena tanpa mereka ekonomi akan macet.

”Kita dukung perbaikan bersama. Angkutan barang ini pahlawan kalau gak ada ekonomi macet. Negara bergantung mereka, karena itu kita perbaiki sama-sama angkutan barang jasa agar bisa memiliki keselamatan yang baik,” pungkasnya.