Kepala DKK Balikpapan Tegaskan Tingginya Keterisian RS Bukan Karena DBD, Melainkan Kasus Batuk Pilek Disertai Demam
Onix news, Balikpapan – Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, menegaskan bahwa tingginya keterisian di Rumah Sakit di Kota Balikpapan belakangan ini bukan disebabkan oleh kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), melainkan karena kasus batuk pilek disertai demam.
Dio, sapaan akrab Kepala Dinkes Balikpapan, menjelaskan kasus batuk pilek disertai demam memang belakangan mengalami peningkatan, pasien batuk pilek disertai demam tinggi harus dilakukan observasi dan perlu rawat inap, hal ini lah yang menyebabkan pasien baru harus menunggu untuk mendapat fasilitas rawat inap.
“Rata-rata terbanyak kasus batuk pilek dan demam tinggi, kami mesti observasi juga karena pasien yang terpapar batuk pilek ini walau tergolong penyakit ringan namun jika diserta demam tinggi maka harus dilakukan observasi, pemeriksaan, antigen,” terang Dio.
Ia melanjutkan selain kasus batu pilek dan demam tinggi, ada pula kasus diare. Pasien terpapar batuk pilek dan demam ini rata-rata usia produktif. Namun begitu Dio mengaku yang terpenting keterisin Rumah Sakit bukan karena kasus DBD.
“Balikpapan DBD bukan yang tertinggi di Kaltim loh ya, itu tidak benar (pemberitaan kasus BDB tinggi di Balikpapan). Coba lihat data Dinas Kesehatan Kaltim, DBD Balikpapan itu di posisi 174,5 pada 2022, jauh dibawah kota lain,” bebernya.
Berdasarkan info grafis Dinas Kesehatan Kaltim, Icident Rate (IR) DBD di Kaltim tertingginya adalah Kabupaten Mahulu dengan 378,2 kemudian Bontang 316, Kubar 268, Berau 231, Samarinda 203, Kukar 111 dan terendah Kutim 74,6.
Sementara kasus DBD tertinggi di Kaltim adalah Samarinda 169 kasus dan 2 meninggal dunia, Kukar 137 kasus, Kubar 70 kasus, Bontang 60 kasus, Mahulu 53 kasus, Paser 40 kasus, berau 28 kasus dan 1 meninggal dunia, PPU 24 kasus. Total kasus DBD di Kaltim sebanyak 783 kasus positif dan 3 meninggal dengan rata-Rata incident rate 20,8 dan Kota Balikpapan tercatat memiliki 154 kasus positif DBD dan 0 kasus meninggal dunia.