Jadi Beranda IKN Nusantara, Balikpapan Tuai Peningkatan PAD dan Tarik Investor

Onix news, Balikpapan – Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Balikpapan, Muhaimin membenarkan bahwa jumlah investasi yang masuk ke Kota Balikpapan semakin tinggi seiring dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim yang rencananya akan beroperasi pertengahan tahun 2024 mendatang.

“Alhamdulillah dengan adanya IKN ini potensi pajak dari hotel dan restoran itu meningkat. Makanya kemarin kami melaksanakan kegiatan ALKI II Zone Investment Forum 2023,” kata Muhaimin usai menghadiri acara rapat paripurna di kantor DPRD Kota Balikpapan, Senin (30/10/2023).

ALKI II Zone Investment Forum 2023 menjadi ajang promosi 11 provinsi yang ada di dekat jalur ALKI II yang digelar Pemerintah Kota Balikpapan di Kawasan Balikpapan Super Block (BSB) pada 24-29 Oktober 2023.

Muhaimin mengatakan setelah ALKI II Zone Investment Forum 2023 sukses digelar diharapkan dapat menarik investor untuk berinvestasi di Kota Balikpapan.

“Memang dengan adanya pembangunan IKN ini, ikut mempengaruhi ekonomi Kota Balikpapan terutama aktivitas barang dan jasa. Kami berharap seluruh mata di Indonesia itu bisa tertuju ke Kota Balikpapan. Karena peluang investasi itu kan ada untuk Balikpapan,” ujarnya.

Muhaimin mengatakan pihaknya berupaya agar investasi yang masuk sebagai dampak dari kegiatan IKN lebih banyak masuk ke Kota Balikpapan sebagai mitra dari IKN dan gerbang IKN Nusantara.

“Kami berharap ada kegiatan dari sektor utama swasta itu yang bisa masuk ke Kota Balikpapan, sebagai upaya untuk mendukung infrastruktur yang ada di Kota Balikpapan,” ucapnya.

Ia melanjutkan, adanya pembangunan fisik IKN saat ini membuat Kota Balikpapan mengalami peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan dari pemasukan pajak hotel dan restoran.

Muhaimin menjelaskan, bahwa PAD untuk APBD kota juga ditopang dari pemasukan pajak hotel dan pajak restoran. Sehingga pemasukan dari hotel dan restoran ini tidak lepas dari kegiatan pembangunan fisik yang ada di wilayah IKN.

“Alhamdulillah dengan adanya pembangunan IKN, PAD dari pajak hotel dan restoran meningkat. Balikpapan sejak awal hingga kini masih komitmen tidak melakukan penambangan dalam rangka menambah PAD,” kata Muhaimin.

Ia menegaskan Fokus Pemkot Balikpapan tetap mengandalkan pajak dan retribusi daerah, dimana pajak hotel dan restoran serta sektor perdagangan dan investasi menjadi yang tertinggi.

“Kami tidak mungkin (membuka) tambang. Namun fokus mendatangkan investor untuk berinvestasi di Balikpapan. Kita berharap ada kegiatan-kegiatan sektor swasta yang masuk ke Balikpapan sebagai upaya untuk mensejahterakan daerah dan masyarakat sekitar IKN,” tambahnya.

Untuk diketahui, APBD Balikpapan tahun 2024 yang baru dibahas antara DPRD dan Pemkot diperkirakan Rp3,6 triliun. Anggaran tersebut difokuskan untuk pendidikan sebanyak 20 persen, bidang kesehatan 11 persen dan infrastruktur kota terutama untuk penanganan banjir. Ketiganya merupakan bagian dari program prioritas Pemkot Balikpapan.