Inflasi Balikpapan Juni 2023 Dipicu Kenaikan Biaya Produksi Ayam dan Telur
Onix news, Balikpapan – Komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, rokok kretek filter, ikan trakulu hingga kenaikan harga pada angkutan udara menjadi pemicu inflasi Kota Balikpapan Juni 2023. Hal ini berdasarkan data yang di rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, dimana Juni 2023 Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,08% (mtm), lebih rendah dibanding Mei 2023 yaitu sebesar 0,33% (mtm).
Kenaikan harga yang terjadi pada komoditas angkutan udara sejalan dengan tingginya permintaan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah. Sedangkan kenaikan harga yang dialami komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras disebabkan terbatasnya pasokan serta tingginya harga pakan ternak yang menambah biaya produksi.

“Sementara itu rokok kretek filter turut mengalami peningkatan harga akibat adanya penyesuaian harga dari distributor sebagai dampak lanjutan dari biaya distribusi yang meningkat. Adapun komoditas ikan trakulu mengalami lonjakan harga akibat menurunnya hasil tangkapan nelayan di tengah kondisi cuaca yang tidak kondusif,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bambang Setyo Pambudi dalam keterangan rilisnya.
Kedepannya akan ada beberapa faktor yang diprediksi akan andil inflasi Juli 2023, seperti masih berlanjutnya periode libur semester yang meningkatkan risiko naiknya permintaan komoditas angkutan udara, gangguan cuaca yang tidak menentu serta ancaman El-Nino berpotensi untuk mengganggu kinerja produksi pangan di daerah produsen sehingga menghambat distribusi ke wilayah Balikpapan.
Disisi lain, beberapa komoditas mengalami deflasi antara lain kangkung, sawi hijau, dan kacang panjang seiring dengan dengan rendahnya permintaan pada periode panen.
“Selain itu ikan layang juga mengalami penurunan harga seiring dengan hasil tangkapan nelayan yang meningkat. Selain itu, komoditas semen mengalami penurunan harga sejalan dengan harga batubara yang mengalami koreksi,” terangnya.
Untuk diketahui secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 3,87% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional (3,52% yoy) dan lebih tinggi dibandingkan inflasi gabungan dua kota di Provinsi Kalimantan Timur (3,76% yoy).
Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah kerja Bank Indonesia Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, antara lain melalui pelaksanaan bazar murah TPID serta koordinasi program pengendalian inflasi dan pelaksanaan operasi pasar SPHP yang terangkum dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).