Harga Minyak Goreng Masih Tinggi Pasca Keran Ekspor CPO Dibuka Kembali, Dugaan Adanya Kartel Menguat

Onix News, Balikpapan – Pasca dibukanya keran ekspor Crude Palm Oil (CPO) secara resmi oleh pemerintah sejak Senin (23/5) lalu, ternyata harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional dan ritel modern di Balikpapan belum kunjung memperlihatkan penurunan.

Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil V Balikpapan Manaek Pasaribu mengamini bahwa dari beberapa toko ritel modern dan pedagang besar di pasar tradisional ditemukan fakta harga minyak goreng di Kota Balikpapan belum mengalami penurunan harga yang signifikan.

“Stok minyak goreng saat ini masih tersedia. Masih mahalnya harga minyak goreng makin memperkuat sinyal adanya dugaan kartel beberapa perusahaan produsen minyak goreng,” terang Manaek dalam keterangan tertulis, Senin (23/5).

Berdasarkan hasil pantauan dan survei Kanwil V KPPU Balikpapan, harga minyak goreng kemasan premium dan curah (23/5/2022) di Pasar Tradisional Pandan Sari dan beberapa Retail Modern di Kota Balikpapan sebagai berikut:

Distributor Minyak Goreng Curah (Haji Sultan),  stock minyak goreng Curah didapatkan dengan Harga jual Rp.270.000 per 18 Liter, naik sebesar Rp. 15.000 dibandingkan dengan minggu lalu;

Distributor Minyak Goreng Curah (H Suwarno), stock minyak goreng Curah didapatkan dengan Harga jual Rp.300.000 per 18 Liter, naik sebesar Rp. 20.000 dibandingkan dengan minggu lalu;

Distributor Minyak Goreng Curah (Toko Mawar), stock minyak goreng Curah didapatkan dengan Harga jual Rp.300.000 per 18 Liter atau naik sebesar Rp. 20.000 dibandingkan dengan minggu lalu.

“Pada toko ritel modem belum terlihat ada penurunan harga minyak goreng kemasan premium pasca pembukaan izin ekspor kembali,” imbuh Manaek.

Pemerintah resmi membuka kembali ekspor minyak sawit mentah atau CPO yang disampaikan dalam pengumuman langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/5) lalu. Presiden menjelaskan alasan pencabutan larangan ekspor tersebut, diantaranya :

Pertama, pasokan minyak goreng di dalam negeri yang sudah kembali melimpah. Jokowi mengklaim setelah larangan ekspor diberlakukan, pasokan minyak goreng yang pada Maret 2022 hanya 64,5 ribu ton per bulan naik jadi 211 ribu ton per bulan.

Kedua, penurunan harga minyak goreng curah. Jokowi mengatakan setelah larangan ekspor CPO diberlakukan harga minyak goreng curah yang rata-rata nasionalnya sempat tembus Rp19.800 per liter berhasil turun menjadi Rp17.200-Rp17.600 per liter.

Ketiga, pertimbangan soal banyaknya pekerja di industri sawit.

Sejak akhir bulan Maret 2022, KPPU telah melakukan penyelidikan dugaan kartel minyak goreng.  Terdapat indikasi delapan kelompok usaha yang menguasai 70 persen pasar minyak goreng. Sejauh ini KPPU telah mendapatkan alat bukti, sehingga saat ini KPPU sedang mencari satu alat bukti lagi untuk kasus ini agar bisa naik ke meja persidangan.