Hadapi Kasus Stunting Kota Minyak, DP3AKB Balikpapan Tingkatkan Intervensi Sensitif

Onix news, Balikpapan –Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) mencatat angka stunting di Kota Balikpapan mengalami kenaikan dari 17,6% menjadi 19,6% per Maret 2023.

Sebelumnya DP3AKB Kota Balikpapan pada awal tahun 2023 merilis jumlah kasus stunting di Kota Balikpapan mengalami penurunan, dari 2.190 kasus pada 2021 menjadi 1.458 kasus pada 2022. Sehingga meski hasil SSGI terjadi kenaikan, namun data dari masing-masing puskesmas di kelurahan justru menurun.

Data tersebut merupakan hasil dari penimbangan bayi dan balita di Posyandu, dimana jumlah bayi dan balita yang masuk kategori stunting tercatat sebanyak 1.458 anak. Kepala DP3AKB, Alwiati berencana melakukan verifikasi Bersama tim PKB, tim PPK dan Puskesmas, untuk memastikan kembali data stunting di Kota Minyak.

“Apakah benar data sesuai dengan hasil penimbangnya, sehingga data ini kita pastikan dalam pemberian bantuan. Untuk itu dari data di Puskesmas ditindak lanjuti dan progresnya sudah bagus, yang jadi perhatian yakni intervensi spesifik oleh puskesmas mulai dari remaja, ibu hamil dan bayi balita. Kemudian intervensi sensitif yang perlu dalam hal pola pengasuhan, pemberian makanan bayi dan balita,” terangnya.

Alwiati melanjutkan, CSR penanganan stunting di Kota Minyak ini juga terbilang cukup banyak, salah satunya di Kariangau yang terdata 32 kasus stunting, pihak Apical KRN melakukan kerjasama melakukan edukasi, bantuan dan pemeriksaan ibu hamil. Dan ada 202 tim di seluruh kelurahan yang membantu penanganan stunting.

“Kami di DP3AKB telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,9 milyar untuk penanggulangan stunting di Kota Balikpapan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023. Alokasi anggaran itu digunakan khusus untuk pemberian transportasi bagi petugas tim pendamping keluarga beresiko stunting, sedangkan anggaran untuk pemberian makanan tambahan bagi keluarga beresiko stunting hingga kini masih belum ada,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN RI) juga memberikan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB). Bantuan diberikan langsung kepada seluruh Bupati/Wali Kota se Kalimantan Timur, pada Jumat (10/03/2023) di Hotel Gran Senyiur Balikpapan.
Kota Balikpapan menerima anggaran senilai Rp 4.225.551.000 sedangkan untuk BOKB senilai Rp 4.081.938.000 dan DAK fisik senilai Rp 143.613.000. Adapun total keseluruhan pagu anggaran senilai Rp 43.430.066.000 dari DAK fisik senilai Rp 4.185.369.000 dan BOKB senilai Rp 39.244.702.000 untuk Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur 2023.