Gema Kebangsaan dan Uniba Gelar FGD Bahas IKN, Isradi : Apapun Tentang IKN, Mari Diskusikan Bersama

Onix News, Balikpapan – Bertempat di conference room Universitas Balikpapan, Gema Kebangsaan bersama dengan Uniba menggelar Forum Group Discussion (FGD) pada Selasa (27/12/2022) yang membahas tentang Ibu Kota Nusantara yang pembangunannya sedang berlangsung saat ini di Kalimantan Timur.

Dalam FGD kali ini ini, Gema Kebangsaan mengundang beberapa nara sumber dari beberapa pihak terkait pembangunan IKN tersebut diantaranya seperti Rektor Uniba, Isradi Zainal, Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Margaretha Seting Beraan, Budayawan Kaltim, serta Anggota Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian.

Dalam paparan singkat nya, Isradi Zainal mengatakan FGD seperti ini sangat penting dilaksanakan karena akan ada berbagai masukan masukan baik positif maupun negatif yang akan menyempurnakan pembangunan IKN ke arah yang lebih bagus lagi.

“Sebagai alumni Universitas Gajah Mada, saya dan rekan rekan ini akan memberi perhatian yang lebih untuk pembangunan IKN, jadi segala bentuk pembangunan pasti ada dampak negatif maupun positif dan pasti nya kami terima, maka dari itu kita harus sudah bisa mengantisipasi nya sejak awal,” ujar Rektor Uniba ini.

Lebih lanjut Isradi menjelaskan, jika dari sisi budaya sebenarnya dalam pembangunan IKN ini akan diupayakan semaksimal mungkin tidak berdampak karena dari pandangan pihak otorita akan selalu memberikan ruang bagi masyarakat adat supaya tidak tersingkir dengan adanya IKN ini.

“Saya sangat membuka pintu selebar lebarnya, jika ada dari rekan rekan atau siapapun yang ingin menyampaikan aspirasinya tentang IKN. Semua bisa kita diskusikan, kita cari jalan keluar nya bersama sama,” ucap Isradi.

Pada kesempatan yang sama, Dewan AMAN, Margaretha Beraan mengatakan bahwa sampai detik ini Dewan AMAN belum ada sama sekali mendeklarasikan bahwa mereka mendukung pembangunan IKN dikarenakan masih ada suku adat Balik yang menetap sejak jaman penjajahan jepang di Sepaku, PPU.

Sebagai informasi, Suku Balik yang saat ini memiliki hampir 70 KK, dulu nya merupakan suku asli yang menempati kota Balikpapan, dan memiliki karakteristik tidak terlalu nyaman dengan keramaian, seiring berjalan nya waktu dan berkembang nya kota Balikpapan, maka kemudian tersingkirlah mereka lalu pindah ke PPU. Jika di PPU akan ada pembangunan IKN, minimal mereka yang berjumlah sedikit ini turut diperhatikan juga.

“Walaupun jumlah mereka ini sedikit, hanya 70 KK, mereka juga butuh pengakuan dari pemerintah bahwa masyarakat adat dalam hal ini suku Balik itu ada sudah sejak lama dan orang awal yang membangun daerah sekitar IKN sebelum orang lain datang,” tutup Margaretha. (Rie)