Gelar High Level Meeting, TPID Balikpapan Antisipasi Tingkat Inflasi Triwulan I Tahun 2023

Onix news, Balikpapan – Untuk mengetahui dan mengantisipasi sejauh mana tingkat inflasi Kota Balikpapan di Triwulan I tahun 2023, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) melaksanakan High Level Meeting di Ruang Rapat 1 Balai Kota Kota Balikpapan, Rabu (05/04/2023).


Rapat tersebut juga digelar dalam rangka untuk mengendalikan Inflasi dan menjaga persediaan bahan pangan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.


“Di mana tim dapat melihat dan mengantisipasi beberapa komoditas yang mengalami kenaikan dan ketersediaan pasokan. Khususnya di momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Semoga High Level Meeting ini bermanfaat untuk melihat rumusan persoalannya dan mencari solusi dalam menekan angka inflasi,” ucap Ketua TPID Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud.


Sementara itu Wakil Ketua TPID Balikpapan, Bambang Pambudi menerangkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 5,51% (yoy) pada Maret 2023 atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 4,97% (yoy). Inflasi periode ini disebabkan oleh peningkatan harga pada kelompok transportasi di tengah naiknya harga angkutan udara.


Bambang menyampaikan risiko peningkatan harga pangan strategis diperkirakan masih berlangsung menjelang Idul Fitri sehingga perlu diwaspadai, terutama di tengah permintaan dan daya beli masyarakat yang menguat.


“TPID terus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai program untuk mengendalikan inflasi. Seperti Operasi Pasar oleh Bulog di 21 titik, pasar murah Dinas Perdagangan, Pangan Murah Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan, Germas dan Bazaar Murah TPID oleh Bagian Perekonomian setiap bulan di halaman kantor Pemkot Balikpapan, juga Masyarakat Peduli Inflasi” bebernya.


Sekda Kota Balikpapan, Muhaimin menambahkan pasca high level meeting TPID tidak terjadi kenaikan inflasi, penurunan angka inflasi ini disebabkan terjaganya pasokan pangan dan masyarakat yang mulai bijak berbelanja, serta tidak ada indikasi penimbunan dari distributor.


“Ketersediaan pasokan juga terjaga, dari Bulog beras akan datang lagi 5 ribu Ton dan bawang merah kerjasama dengan Perumda dan Enrekang. Daya beli masyarakat stabil kemungkinan juga akan mengurangi terjadinya inflasi,” tutupnya. (ku)