Duet Kemenparekraf R.I dan Hetifah Sjaifudian Gelar Bimtek Penguatan Pelaku Ekraf di Kalimantan Timur
Onix News, Balikpapan – Bimbingan Teknis penguatan pelaku ekonomi kreatif sektor permainan, aplikasi, radio dan TV yang digelar oleh Kemenparekraf Republik Indonesia dan Hetifah Sjaifudian pada Minggu (11/09/2022) yang bertempat di Hotel Gran Senyiur Balikpapan berlangsung cukup meriah.
Dalam sambutannya, Direktur Aplikasi Permainan, TV dan Radio (APTR) Kemenparekraf RI, Iman Susanto mengatakan potensi setiap daerah itu pasti ada, dan dapat membawa daerah tersebut menjadi jauh lebih maju, salah satu nya seperti potensi yang ada di Kota Balikpapan, terbukti dengan adanya beberapa generasi muda yang sudah dapat membuktikan dirinya dengan membuat aplikasi game dan berpenghasilan yang luar biasa.
“Potensi setiap daerah itu ada, dan kita patut bangga apalagi di Kota Balikpapan ini sudah ada generasi muda yang bisa membuktikan diri nya di mata dunia bahwa generasi muda didaerah pun bisa go International,” ucap Iman.

Tampak hadir dalam kegiatan Bimtek ini, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Direktur Aplikasi Permainan Televisi dan Radio (APTR), Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Ketua Bappeda Litbang Balikpapan, beserta 2 narasumber Intan Riski dan Istiabudi.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudin mengatakan sektor APTR yang ada saat ini sangat mumpuni dan membantu sekali dalam hal komunikasi dengan cepat.
“Sektor APTR sekarang ini sangat canggih, apalagi dalam berkomunikasi, makanya hanya dalam waktu 2 hari saja kita dapat dengan cepat menghubungi teman teman semua untuk hadir dalam bimtek ini,” ujar Hetifah.
Sebagai wakil rakyat dan pejabat, sebenarnya ia kurang memahami sektor sektor yang berkaitan dengan aplikasi dan permainan, termasuk sektor radio yang terbukti sampai saat ini masih bisa eksis.
Hetifah pun menegaskan, karena Balikpapan ini sebagai daerah penerima bonus transisi IKN, maka wajib hukum nya untuk membawa Kota Balikpapan mendunia.
“Kenapa Kota Balikpapan dapat menerima transisi IKN tersebut, karena kami menganggap bahwa potensi yang dimiliki Kota Balikpapan ini ada dan besar, hanya saja masih belum terlalu tersentuh oleh pemerintah,” ujar Hetifah.
Ibu dari 4 putri ini pun berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, akan justru lebih membuka mata pemerintah Indonesia untuk lebih jauh mendukung produk produk lokal asli Indonesia agar dapat mendunia. (Rie)