DPRD Balikpapan Tanggapi Usulan Warga Terkait Rusunawa Dijadikan SMP

Onix news, Balikpapan – Kurangnya daya tampung bagi lulusan SD di Balikpapan Timur tentu mendorong pembangunan SMP di sana, tepatnya di Kelurahan Manggar Baru, hal ini disampaikan wakil ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle.

Sabaruddin menuturkan, pihaknya telah melakukan peninjauan ke beberapa lokasi yang prospek untuk menjadi lokasi sekolah. Berdasarkan hasil tinjauan lokasi ada pula muncul usulan dari masyarakat untuk menggunakan Rusunawa Manggar Baru.

Ia menyampaikan bahwa sejumlah warga merasa penggunaan rusunawa tidak maksimal dan mubazir, sehingga bisa dijadikan pilihan untuk memaksimalkan keberadaannya.

“Mereka saran rusunawa dialihfungsikan jadi sekolah. Tapi kan tidak bisa serta-merta berubah begitu saja, sebab terdapat aturan regulasi karena rusunawa berfungsi untuk rumah susun. Sehingga perlu konsultasi dan komunikasi intens dengan OPD terkait. Di antaranya Disperkim, DPPR, dan lainnya,” terang Sabaruddin.

Ia melanjutkan, warga mengusulkan daripada membangun lahan baru untuk lokasi bisa menggunakan rusunawa saja.

“Jadi ini usulan warga, mungkin mereka merasa lebih representatif. Mereka yang paham kondisi sehari-hari di sana dan meminta rusunawa,” ucapnya.

Koordinator Komisi III DPRD Balikpapan ini menuturkan, semua masukan dan saran soal lahan SMP akan ditampung dulu dan menjadi pembahasan selanjutnya.

Sementara itu, Anggota Komisi III Nurhadi Saputra menyebutkan dirinya memahami kebutuhan sekolah di Balikpapan Timur dan sepakat dengan pembangunan sekolah di Manggar Baru.

Namun begitu menurut Nurhadi usulan penggunaan rusunawa sebagai sekolah kurang tepat karena merupakan permukiman. Jika menjadi lokasi sekolah maka terdapat perubahan fungsi. Menurutnya ini bisa saja jadi opsi, apabila kondisinya seperti di Jakarta. Kawasan yang padat tidak punya lahan sampai harus menggunakan rusunawa.

“Padahal wilayah timur terkenal masih banyak lahan kosong selain utara, lebih baik mencari alternative lokasi lain. Meski tentu perlu pengadaan lahan baru,” ujar Nurhadi yang juga wakil rakyat dapil Balikpapan Timur.

Dia melihat lokasi yang potensial adalah lahan di belakang SMP Negeri 8. Meski aset pemerintah kota ini berada di Manggar, dia meyakini tak masalah. Apalagi selama ini, SMP 8 merupakan sekolah favorit di wilayah timur.

Nurhadi mengatakan sebagian besar siswa dari semua kelurahan di Balikpapan Timur ingin masuk ke SMP Negeri 8, maka membuat sekolah di dekat SMP Negeri 8 bukan hal yang juga kurang tepat.

“Tetap di sekitar wilayah SMP 8 tapi sekolah baru dengan label SMP 27 daripada mengorbankan rusunawa. Walau lokasinya di Manggar, nanti perlu diatur penggunaan SMP khusus zonasi warga Manggar Baru,” bebernya.

Namun begitu jika memang harus membangun di Manggar Baru, Nurhadi mengatakan masih ada pilihan lokasi lain.

“Ada aset pemkot seluas 1 hektar di belakang dekat pantai. Tinggal lakukan kajian layak atau tidak. Opsi ini lebih ideal dibanding mengubah bangunan rusunawa. Karena nanti kesannya perencanaannya asal. Rusunawa merupakan permukiman yang sudah terisi dan dalam perencanaan sebagai hunian,” tutupnya.