Digruduk Massa Demo, Manajemen PT Bayan Resources Berikan Klarifikasi Terkait Dana CSR
Onix News, Balikpapan – Buntut dari kabar aliran puluhan milyar dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bayan Resources Tbk. ke perguruan tinggi di Pulau Jawa, sejumlah elemen masyarakat datang dan menggelar aksi demonstrasi di depan kantor perusahaan pertambangan tersebut, Rabu (18/5) sore.
Secara bergantian, perwakilan massa dari mahasiswa, nelayan dan ormas melakukan orasi, mengecam pengucuran dana yang mereka nilai sebagai bentuk ketidakadilan.

Sempat terjadi ketegangan antara peserta demo dengan aparat kepolisian yang berjaga, namun dapat diredam oleh massa demonstran dan petugas yang saling menahan diri, sebelum akhirnya manajemen PT Bayan Resources Tbk. mau bertemu dan berdialog dengan pengunjuk rasa.
Di depan masa pengunjuk rasa, Senior Manager PT Bayan Resources Tbk. Suhud Wahyudi didampingi Humas PT Bayan Resources Tbk. Syahbudin Noor, mengklarifikasi tudingan aliran dana CSR tersebut.
“Dana yang disalurkan Dato’ Low Tuck Kwong merupakan dana pribadi. Itu diluar dana CSR yang kami anggarkan untuk warga sekitar wilayah aktifitas pertambangan kami,” papar Suhud, menjawab pertanyaan mengenai asal dana yang diterima perguruan tinggi di Pulau Jawa.
Mengenai tudingan bahwa yayasan Purnomo Yusgiantoro Center ikut ‘bermain’ dalam pusaran aliran dana CSR, Suhud meyakinkan bahwa pihaknya tidak memiliki hubungan apa-apa dengan yayasan yang didirikan oleh mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral periode 2000 hingga 2009, dan juga mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

“Kalo memang gedung yang dibangun di ITB berasal dari dana PT Bayan, tentunya namanya akan menjadi Gedung Bayan. Sementara gedung itu sendiri diberi nama Gedung Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, jadi dari situ pun sudah bisa disimpulkan bahwa itu memang sumbangan pribadi,” tukasnya.
Sebagai informasi, Institut Teknologi Bandung memang membangun gedung yang diberi nama Gedung Laboratorium Teknik XVII Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, yang mulai dibangun sejak tahun 2020 silam.
“Apa yang perusahaan kami laksanakan terkait dana CSR itu pemberdayaan masyarakat di sekitar area tambang dengan dana yang sesuai rencana produksi dan telah disetujui Kementerian Pertambangan,” ujar Suhud lagi.
Usai berdialog, massa pengunjuk rasa pun bersalaman dengan pihak manajemen dan akhirnya massa pun membubarkan diri dengan tertib.