Debit Air Waduk Teritip Dibawah Batas Normal, Pemkot Balikpapan Cari Alternatif Sumbangan Air

Onix news, Balikpapan – Wali Kota Balikpapan bersama manajemen Perumda Tirta Manuntung Balikpapan, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, dan jajaran pejabat OPD di lingkungan Pemkot Balikpapan memantau langsung ketinggian air di Waduk Teritip, Minggu (01/10/2023).

Dari hasil pantauan tersebut level ketinggian air Waduk Teritip 19,82 meter dari ambang batas normal seharusnya 21,50 meter. Hal ini merupakan dampak dari musim kemarau sejak Mei lalu yang membuat air baku utama di Kota Beriman terus menurun.

Direktur Operasional PTMB Anang Fadliansyah mengatakan situasi serupa juga terjadi di Waduk Manggar yang ketinggian airnya 8,30 meter dari ambang batas 10,30 meter. Pihaknya pun menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi level air waduk yang terus menurun.

“Kami berkoordinasi dan menyesuaikan dengan rekomendasi dari BWS IV. Misal untuk Waduk Teritip terjadi pengurangan produksi air. Tadinya kami ambil 200 liter per detik. Sekarang, hanya 150 liter per detik. Itu sudah dilakukan sejak 27 September,” ucap Anang.

Hal tersebut adalah upaya untuk menyesuaikan kondisi waduk. Dia berharap hujan turun dalam waktu dekat. Sedangkan untuk Waduk Manggar, berdasarkan perhitungan dari BWS Kalimantan IV kapasitasnya berkurang dari 12 juta meter kubik menjadi 10 juta meter kubik.

“Adanya sedimen tinggi membuat kapasitas tampung berkurang. Elevasi air yang bisa diambil juga hanya sampai ketinggian air 5 meter. Jika di bawah dari 5 meter sudah tak bisa diambil,” ujarnya.

Pihaknya kini hanya bisa memanfaatkan elevasi air yang ada. Apabila hujan tak kunjung ada, antisipasinya dilakukan skema penggiliran distribusi.

“Kami akan mengatur sambil menunggu hujan agar menambah usia air waduk,” sebutnya.

Sementara itu Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud berharap masyarakat dapat menggunakan air seperlunya saja.

“Hasil BWS tadi informasinya level air kita bertahan dan jika digunakan maksimal hanya bertahan tiga minggu saja atau sampai 24 Oktober kalau tidak ada hujan,” terangnya.

Ia mengakui hal ini menjadi risiko Balikpapan yang hanya mengandalkan waduk tadah hujan. Pemkot Balikpapan masih melakukan upaya mencari alternatif sumbangan air.

“Kami berharap, ada hujan dalam satu minggu kedepan dan selama bulan ini. Kami menghimbau warga agar menggunakan air dengan bijak. Informasi BWS ada yang potensial dari Waduk Samboja. Ini sudah ada kajian PTMB bisa memanfaatkan air dari sana,” harapnya.