Banjir GPA Temui Titik Terang, Dua Pengembang Ditarget Atasi Banjir Dalam Sepekan
Onix news, Balikpapan – Persoalan drainase di Perumahan Griya Permata Asri (GPA) akhirnya menemukan titik terang, kedua pihak pengembang telah setuju untuk bekerja sama mengatasi masalah yang ada
Hal itu disampaikan usai pertemuan pengembang perumahan GPA dan Daun Village yang di fasilitasi Komisi III DPRD Balikpapan diwakili Japar Sidik, di hotel Grand Jatra, Senin (07/08/2023).
“Ini antara kita sama GPA, yang pada akhirnya kita bersama-sama untuk membangun bagaimana air ini bisa keluar dengan baik, dan mengenai biaya kita akan bicarakan nanti lewat antara konsultan dia dan kita untuk menghitung debit airnya,” ucap Zakaria, Manajemen Daun Village.
Zakaria berharap permasalah ini mendapat solusi dan dapat diselesaikan secara baik-baik tanpa merugikan pihak manapun, termasuk warga yang tinggal di perumahan.
“Mudah-mudahan hari ini kita ada solusinya, kita bertetangga dan tetap menjalin keharmonisan serta kita tetap tunduk dengan aturan. Begitu juga kita tetap tunduk kepada Komisi III yang turut hadir, jadi kita tinggal menjalankan saja kesepakatan kita,” ujarnya.
Selanjutnya Manajemen GPA, Yance memastikan tidak ada yang berbeda persepsi dalam pertemuan ini.
“Tidak ada yang berbeda, kita sama persepsi. Kita harus mewujudkan kesepakatan tadi dengan kebersamaan, tidak ada perbedaan. Sebenarnya ini, hanya faktor komunikasi. Kelanjutan komunikasi dan apa yang kita sepakati, a soon as possible okay,” tegas Yance.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Balikpapan Japar Sidik mengatakan pertemuan ini mempertemukan secara informal kedua belah pihak.
“Kami dari Komisi III kembali memfasilitasi pertemuan ini untuk memediasi pertemuan mereka berdua, intinya adalah untuk membicarakan bagaimana secara teknis terkait permasalahan yang ada bisa diselesaikan kedua belah pihak. Alhamdulillah, hari ini ada kata sepakat dalam waktu dekat mereka akan melibatkan dua konsultan untuk menentukan teknis dan biayanya,” ungkapnya.
Setelah mediasi pada beberapa kali pertemuan, akhirnya persoalan yang ada bisa disepakati jalan keluarnya, mengingat ada warga yang terdampak banjir.
“Atas nama pemerintah, kami bersyukur karena dari pertemuan beberapa kali dimediasi endingnya saya rasa hari ini pointnya. Karena itu, saya akan mengawal permasalahan ini sampai tuntas,” katanya.
Ia melanjutkan, target kedua pihak saat ini adalah mengatasi banjir yakni agar air surut sehingga warga bisa beraktivitas dengan nyaman, hal ini ditargetkan selesai dalam waktu sepekan. Disamping itu, pengerjaan bozem tetap mengacu dari Dinas Pekerjaan Umum, dan memakai jasa konsultan karena ini terkait permasalahan teknis pengerjaannya.
“Sebab itu akan dihitung debit air yang keluar dihasilkan GPA kemudian mengalir ke Daun Village itu harus dihitung dulu supaya apabila ada air buangan dari GPA tidak menyebabkan banjir di Daun Village, yang kedua biaya yang ditimbulkan tersebut sama-sama dihitung. Win-winnya adalah mereka mungkin akan berbagi atau bagaimana yang kami serahkan ke pihak manajemen masing-masing,” bebernya.
Sebagai tambahan, solusi persoalan banjir ini dapat menemui titik terang setelah adanya laporan ke Polda Kaltim oleh warga, sehingga pihak Daun Village meminta agar laporan yang dilayangkan tersebut agar dicabut.
“Alasannya karena penyelesaian ini tidak bisa dilaksanakan apabila masih ada permasalahan hukum yang berimplikasi manajemen Daun Village, sebab yang diadukan ini warga ke Daun Village. Nah, Daun Village bersedia untuk mendudukkan permasalahan bersama-sama ini dengan catatan tarik dulu gugatan yang dilayangkan ke Polda itu intinya,” katanya.