Balikpapan Terancam Tidak Ikut Porprov Berau Akibat Dualisme KONI, Pemerintah Kota Ajukan Penundaan
Onix News, Balikpapan – Balikpapan terancam tidak mengikuti ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-VII Kaltim yang akan diselenggarakan di Kabupaten Berau pada November 2022. Sejumlah masalah menjadi penyebab harus absennya atlet Kota Minyak di pesta olahraga 4 tahunan tersebut, salah satunya karena adanya dualisme di tubuh KONI.

“Dari hasil koordinasi dengan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (DPOP) beberapa waktu lalu, sepertinya atlet Balikpapan tertunda untuk mengikuti Porprov Kaltim di Berau,” ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Ratih Kusuma saat jumpa pers di Balai Kota, Selasa (4/10/2022).
Terkait hal tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan akhirnya mengambil sikap. Plt Sekda Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan, adapun sikap Pemkot Balikpapan yakni meminta untuk melakukan penundaan multi event empat tahunan. yang tertuang dalam surat Nomor 426/1648/DPOP yang akan diberikan kepada PB Porprov.
“Surat dari walikota memohon ada penundaan. Sehingga masih cukup waktu, kalau misalnya untuk melakukan kegiatan pengadaan barang dan jasa untuk porprov di Berau,” ujar Muhaimin.
Berikut poin-poin yang disampaikan dalam surat tersebut, pertama KONI Balikpapan tidak pernah berkoordinasi langsung kepada Wali Kota Balikpapan mengenai keikutsertaannya pada Porprov VII Kaltim.
Kedua, surat DPOP Nomor 426/0936/DPOP tanggal 27 Juni 2022 perihal permohonan tim seleksi, DPOP meminta usulan personel sebagai tim seleksi, namun tidak memberikan usulan atas hal dimaksud.
Ketiga, Sesuai pasal 13 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan, Pemerintah Daerah melakukan pembinaan keolahragaan daerah sehingga jika dikaitkan dengan surat tersebut pada angka 2, perlu adanya koordinasi antara KONI dan Pemerintah Daerah.
Keempat, berdasarkan pasal 17 ayat (2) Perwali Balikpapan No 21 Tahun 2021 serta arahan Pemerintah Kota Balikpapan terkait dana hibah, bahwa dalam penggunaan kembali Silpa dana hibah 2021 diusulkan dan diprogramkan kembali pada tahun berikutnya.
Kelima, berdasarkan angka 1 dan 4 tersebut, seharusnya penggunaan dana dimaksud sepatutnya mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.
Keenam, adapun dana hibah KONI Tahun anggaran 2022, terdapat beberapa persyaratan yang belum dipenuhi, sehingga belum dapat dicairkan, yang penggunaan dana tersebut antara lain dalam rangka persiapan keperluan kontingen Balikpapan menuju Porprov VII Kaltim.
Ketujuh, mismanajemen pada KONI Balikpapan tersebut berdampak terhadap pengadaan barang dan jasa pada DPOP Balikpapan dalam rangka persiapan untuk kebutuhan akomodasi, transportasi, konsumsi dan seragam defile kontingen Kota Balikpapan.
Delapan, mengingat keterbatasan waktu yang ada, maka proses pengadaan tersebut sudah tidak dapat dilakukan lagi, yang akan berpotensi menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari.
DPOP Kota Balikpapan sebetulnya telah melakukan pemanggilan kepada kedua belah pihak yang berselisih, yakni pengurus KONI Balikpapan yang mengalami dualisme untuk mengumpulkan nama-nama atlet Balikpapan didaftarkan untuk berlaga di Porprov.
“Sampai sekarang salah satu kubu dari KONI tidak menyetorkan nama atletnya. Jadi kemungkinan besar Balikpapan absen kalau nanti permasalahan tidak juga selesai. Dan juga permohonan dari DPOD secara tertulis minta penundaan Porprov,” jelasnya.
Apalagi dalam mengikuti Porprov pasti akan memerlukan penyediaan akomodasi dan kelengkapan atlet, yang sangat tidak mungkin sempat dalam waktu empat minggu yang tersisa.
“Kita berharap permasalahan ini diselesaikan dengan baik. Karena tidak ada permasalahan di pemerintah kota. Ini permasalahan ada di tubuh KONI Balikpapan. Pemkot juga tidak bisa mengintervensi,” tambahnya.
Beberapa waktu lalu Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud sudah meminta sebaiknya tak ada dualisme di KONI Balikpapan. Karena hal ini membuat atlet dan pelatih menjadi korban. Apalagi Porprov 2022 di Kabupaten Berau sudah di depan mata. Kedua pihak diharapkan bersatu merapatkan barisan untuk memajukan olahraga di Balikpapan.