Antisipasi Peningkatan Kasus DBD, Warga Balikpapan Diimbau Bersihkan Lingkungan

Onix News, Balikpapan – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin Nasruddin mengaku kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kalimantan Timur masuk dalam 10 besar provinsi dengan kasus tertinggi di Indonesia. Bahkan menjadi provinsi dengan kasus DBD tertinggi di luar Pulau Jawa.

Jaya mengaku pihaknya telah mendapatkan perintah lisan dari Gubernur Kaltim untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di kabupaten/kota di Kaltim untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan dan pencegahan kasus DBD.

Dirinya mencatat, jumlah kasus tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Berdasarkan data yang diperolehnya, dari 3.034 kasus di Kaltim terdapat 24 kasus DBD yang dinyatakan meninggal dunia. Jumlah ini mengalami peningkatan pada tahun lalu hingga Desember terdapat 2.900-an kasus, di mana terdapat 22 kasus DBD yang meninggal dunia.

“Angka ini sudah melebihi angka tahun yang lalu, jadi kita perlu waspada. Dan kami sudah minta ke seluruh jajaran Dinas Kesehatan kabupaten/kota juga untuk melakukan upaya menanggulangi peningkatan kasus ini,” ujar Jaya Mualimin, Minggu (25/9/2022) di BSCC Dome, Balikpapan.

Jaya Mualimin juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memelihara kebersihan lingkungannya masing-masing, utamanya dalam pemberantasan sarang-sarang nyamuk Aedes Aegypti.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan jajarannya sudah merespon arahan dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim untuk mewaspadai peningkatan kasus DBD.

Di Balikpapan saat ini secara kumulatif terdapat 610 kasus, dengan rentang usia anak sampai remaja, yang menyebabkan dua kematian karena DBD.

“Untuk per kecamatan yang terbanyak di Balikpapan Selatan dan yang terendah ada di Kecamatan Balikpapan Timur,” ujar Dio, sapaan akrabnya.

Wali Kota Balikpapan sendiri telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan untuk seluruh instansi pemerintah yang meliputi camat, lurah, dunia pendidikan hingga ke tingkat RT pun untuk mengaktifkan kembali kegiatan kerja bakti masal ditambah dengan pemberantasan sarang nyamuk setiap Minggu. 

Dinas Kesehatan sendiri juga telah menyampaikan kewaspadaan ini kepada seluruh pimpinan rumah sakit, klinik dan puskesmas untuk melakukan deteksi lebih dini dan sistem rujukan yang lebih baik.

“Termasuk juga kepada PMI, agar mulai menyiapkan stok darah khususnya trombosit. Kita punya relawan donor darah bersatu di Balikpapan yang cukup solid yang mulai bersiaga memberikan bantuan donor darah khususnya trombosit,” tuturnya.

Selain itu, dalam upaya menanggulangi peningkatan kasus DBD di Balikpapan, Dinkes juga telah  menyiapkan Abate dan fogging.

“Akan tetapi untuk fogging adalah alternatif terakhir jika memang di lokasi ditemukan jentik yang meningkat. Jadi tidak semua daerah langsung di fogging,” ujar Dio.

Dirinya beralasan, perlu penyelidikan epidemiologi, jika jumlah jentik nyamuk dinilai cukup banyak barulah tahapan fogging diambil.

“Masyarakat jika menemukan kasus positif DBD segera melaporkan, minimal ke puskesmas terdekat, untuk kita tindaklanjuti dengan penyelidikan epidemiologi dan fogging jika diperlukan,” pungkasnya.