Ambil Langkah Percepatan Kurikulum Merdeka di Kaltim, Ratusan Kepsek Ikuti Workshop
Onix news, Balikpapan – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim menggelar Workshop Implementasi Percepatan Kurikulum Merdeka bagi kepala sekolah jenjang SMK. Acara dihadiri 216 kepala SMK se-Kaltim dan dilaksanakan di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Sabtu-Senin (29-31/07/2023).
Sejak awal tahun diketahui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menerapkan sistem pembelajaran Kurikulum Merdeka. Penerapan Kurikulum Merdeka ini diupayakan dapat diterapkan ke seluruh daerah, termasuk Kaltim.
Agenda dirangkai dengan penyerahan sertifikasi kompetensi bagi 21.640 peserta didik SMK oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1).
“Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka merupakan salah satu upaya kami untuk percepatan peningkatan kompetisi. Seperti diketahui Menteri Dikbud Ristek Nadiem Makarim telah menggalakkan Kurikulum Merdeka,” ujar Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan.
Sebagai langkah untuk menyambut percepatan ini, lanjutnya, Kaltim jadi salah satu daerah yang pertama kali menerapkan kurikulum ini untuk proses belajar mengajar, khususnya di tingkat SMK.
Kurniawan mengakui dampak dari penerapan kurikulum merdeka sejauh ini sangat positif, karena kurikulum ini merupakan gabungan dari kurikulum terpraktis di luar negeri.
“Sudah terlihat hasilnya dari karya-karya yang diperlihatkan para siswa-siswi SMK. Harapannya, percepatan kurikulum ini bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya. Meski memang masih berada di kisaran 58 persen, pemerintah tentunya akan berupaya menaikan angka ini,” jelasnya.
Ke depan, pihaknya bakal menggelar pembekalan-pembekalan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah sekaligus menyamakan konsep untuk proses pembelajaran di sekolah.
Turut hadir Gubernur Kaltim Isran Noor yang mengapresiasi agenda lokakarya yang digelar tersebut karena bermanfaat khususnya dalam meningkatkan kapasitas dan upaya meningkatkan percepatan Kurikulum Merdeka.
“Alhasil, banyak sekali karya yang diperlihatkan para siswa SMK, baik dari Balikpapan, Kutai Timur, Samarinda, Bontang, dan Berau. Ini sangat bagus. Dengan begini, perpindahan ibu kota ke Kaltim bukan masalah lagi,” ungkap Isran.
Ia menegaskan sudah sepatutnya Kaltim mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memadai, untuk menghadapi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Setelah melihat penyerahan sertifikasi kompetensi tadi, jumlahnya cukup besar, sekitar 80 persen dari total yakni 26.000 siswa SMK. Memang harus sejalan dengan perkembangan,” tutupnya